Breaking News

Salam Pos Kupang

Perjuangan NTT di Papua Dimulai

POLEMIK keikutsertaan NTT ke PON XX Papua 2021 berakhir. Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, menunjuk Josef Nae Soi sebagai chef de Mission Kontingen NTT

Editor: Kanis Jehola
Dok Pos-Kupang.Com
Logo Pos Kupang 

POS-KUPANG.COM- POLEMIK keikutsertaan NTT ke PON XX Papua 2021 berakhir. Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, menunjuk Josef Nae Soi sebagai chef de Mission Kontingen NTT. NTT siap bertanding di Papua.

Perjuangan di Papua dimulai. Harga diri dan prestise NTT jadi taruhan. Hasil terbaik pasti dibawa pulang. NTT akan tampil di Papua dengan 89 atlet dari 12 cabang olahraga. Cabang olahraga tersebut, yakni kempo, pencaksilat, tinju, cricket, tarung derajat, wushu, sepakbola, muathay, renang, atletik, taekwondo dan menembang. Satu cabang lainnya yang akan ikut dalam partai ekshibisi adalah e-sport.

Cabang criket dan sepakbola saat ini sudah tiba di Jayapura. Cricket akan memulai pertandingan pada 25 September sedangakan sepakboa pada 28 September 2021. Bila cricket belum ada jadwal, sepakbola akan memulai perjuangan dengan melawan Maluku Utara pada 28 September di Stadion Mandala Jayapura.

Selanjutnya, secara bergelombang sesuai jadwal pertandingan, cabang-cabang olahraga akan diberangkatkan ke Papua. Ada banyak harapan dan impian yang ingin dicapai di Papua.

Baca juga: Ikut Cabang Olahraga Pembuka PON XX Papua Hari Ini Softball Papua Barat Duel Melawan DKI Jakarta

KONI NTT telah menargetkan 10 medali emas harus dibawa pulang. Target ini realistis. Hasil pra PON menunjukkan bahwa atlet-atlet NTT punya kualifikasi untuk mencapai target itu, bahkan bisa lebih.
Cabang kempo tetap menjadi andalan.

Raihan tujuh medali emas pada PON lalu membuat mereka tetap optimis. Ketua Perkemi NTT, Esthon Foenay optimis, anak asuhnya minimal wajib mencapai target itu.

Target lain dibebankan kepada cabang tinju, pencak silat dan lainnya. Bisakah NTT mencapai target ini. Pasti bisa. Tinju malah oleh Ketua Pengprov Pertina NTT, Samuel Haning mengatakan memiliki target tersembunyi. Artinya, mitos hanya bisa meraih satu emas selama tinju NTT ikut PON harus terpecahkan di Papua.

Pasti bisa, karena Sandu Calin dkk punya kemampuan lebih yang masih misterius. Kenapa misterius? Karena PON kali ini berbeda. Bila di PON sebelumnya atlet masih ada kesempatan untuk uji coba di turnamen, kali ini semua provinsi tidak bisa melakukan itu. Pandemi covid-19 yang melanda, membuat semua hanya latihan di daerah sendiri.

Baca juga: Ikuti Jadwal Cabor PON XX Papua 2021 Klaster Kabupaten, dari Gulat Hingga Motor Cross

Ini harusnya menjadi peluang. Peluang karena semua masih saling buta terhadap kekuatan lawan. Apalagi cabang olahraga dengan nomor individual, semua akan bersaing secara terbuka.

Lalu, apa yang mesti kita lakukan untuk mendukung para atlet ini? Polemik yang terjadi saat ini tekait pengelolaan kontingen NTT antara KONI dan pemprov harusnya jangan jadi halangan. Kita cukupkan sudah di sini. Mari kita semua bersatu, bergandengan tangan untuk menjadikan NTT meraih hasil terbaik di Papua.

NTT Bisa. NTT harus Bangkit. Tunjukan bahwa meski secara material kita kurang, namun dalam prestasi NTT tetap yang terbaik di Indonesia. **

Baca Salam Pos Kupang Lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved