Berita Pemprov NTT
Zeth Sony Libing : Pemprov NTT Serius Kembangkan Pariwisata Labuan Bajo
Ini tantangan kita, mestinya tidak boleh. Padahal 1 kilometer dari Kota Labuan Bajo itu, kita sudah temukan tanah yang subu
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
"Artinya pemerintah membangun tapi tetap memperhatikan pelestarian lingkungan, pemerintah tidak akan merusak lingkungan untuk membangun pariwisata.
Baca juga: Satgas SPIP Terintegrasi Lingkup Pemprov NTT Dikukuhkan Wakil Guberur NTT
Pemerintah tidak mungkin merusak keindahan alam di Labuan Bajo itu hanya karena membangun pariwisata," katanya.
Sedangkan prinsip kedua adalah prinsip community based tourism, artinya pembangunan berkelanjutan dengan merangkul komunitas sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan.
Dicontohkan, dalam membangun pariwisata pemerintah memperhatikan masyarakat sekitar, baik di Pulau Rinca maupun di Pulau Komodo .
"Dua prinsip ini diperhatikan bukan saja di Labuan Bajo tetapi juga di seluruh NTT. Begitu pula dengan prinsip kolaborasi, yakni semua elemen terlibat, Pemerintah, dunia bisnis, usaha, perguruan tinggi, pers, kelompok masyarakat, NGO.
Tujuan akhir pembangunan pariwisata adalah untuk kesejahteraan rakyat," ujar Sony.
Pada kesempatan itu, Sony juga mengatakan, kordinasi dengan pemerintah daerah baik di Manggarai Barat maupun di kabupaten tetangga tetap dilakukan.
"Ini tentu terkait dengan pasokan kebutuhan di hotel maupun restoran. Selama ini kota masih datangkan sayur dan buah dari luar. Ini tantangan kita, mestinya tidak boleh. Padahal 1 kilometer dari Kota Labuan Bajo itu, kita sudah temukan tanah yang subur. Lembor juga sebagai sentra produksi beras," kata Sony.
Dikatakan, di Kabupaten Manggarai sebagai daerah tetangga juga memiliki potensi pertanian dan menyediakan beberapa kebutuhan.
"Tentu kita harus menyediakan rantai pasok pangan untuk mendukung pariwisata Labuan Bajo," katanya.
Sedangkan soal pengembangan sumber daya manusia (SDM), Sony juga mengatakan faktor SDM juga menjadi perhatian, yang mana saat ini pemerintah telah membentuk.
Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis).
"Kita bentuk Pokdarwis dan mereka dilatih bagaimana bisa menerima dan melayani tamu dengan baik, menjaga kebersihan, keramahan, keamanan. Jadi kualitas SDM juga menjadi perhatian pemerintah agar masyarakat bisa memiliki pemahaman kepariwisataan (kultur pariwisata) yang baik dan bukan saja di Labuan Bajo tetapi di seluruh NTT," katanya.
Menurut Sony, SDM bidang pariwisata ini perlu diperhatikan agar bilamana ada wisatawan yang datang, mereka bisa menerima, melayani dengan baik.
Kondisi ini, lanjutnya, menyebabkan wisatawan yang datang merasa nyaman seperti di rumah sendiri dan betah tinggal di obyek wisata.
"Kita harapkan wisatawan itu tinggal lama di situ, ketika dia balik ke daerahnya, dia datang lagi. Itu yang kita harapkan. Lama tinggal wisatawan berpengaruh pada pendapatan masyarakat di lokasi wisata," ujarnya.