KKB Papua
Aksi Kejam KKB Papua, Aniaya dan Bunuh Nakes yang Bertugas, Begini Permintan Gubernur Papua
Aksi brutal yang dilakukan KKB Papua menimbulkan duka yang begitu dalam, khususnya para nakes yang bertugas. Gubernur Papua pun tak tinggal diam.
Hal itu penting dilakukan agar seluruh aspek kehidupan masyarakat bisa kembali berjalan normal.
"Pemkab Pegunungan Bintang diharapkan untuk memperhatikan kebutuhan korban selamat dalam peristiwa tersebut," ujar dia.
Lukas Enembe pun berharap, koordinasi pemkab dan pihak terkait harus dilakukan untuk menyelesaikan kasus ini.
"Gubernur Provinsi Papua berpesan agar pihak Pemkab Pegunungan Bintang dapat terus melakukan koordinasi bersama pihak terkait untuk menyelesaikan secara tuntas kasus penyerangan Puskesmas Kiwirok serta penyerangan terhadap sejumlah tenaga kesehatan yang berada di tempat tersebut," kata dia.
Disebut tindakan biadab
Baca juga: Komandan KKB Papua Ditembak Mati, Fakta Diungkap Dandim Yahukimo Christian Irreuw, Begini Kisahnya
Sementara, Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua Befa Yigibalom, mengecam tindakan KKB yang melakukan aksi keji kepada nakes yang tengah menjalankan misi kemanusiaan di wilayah terpencil.
Karenanya ia mendesak aparat keamanan untuk bisa menangkap para pelaku dan menghukumnya sesuai aturan yang berlaku.
"Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua mengutuk keras dan itu tindakan biadab. Tindakan orang yang tidak beriman sama sekali itu," kata Befa melalui keterangan tertulisnya.
Dia pun meminta masalah ini segera ditangani sesuai hukum.
"Dan bagaimana caranya pihak keamanan turun tangan dan intervensi bagaimana menangkap pelaku dan secepatnya menangkap dan mengadili sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.
Baca juga: Indonesia Berduka, 1 Nakes Tewas Terjun ke Jurang Saat Diserang KKB Papua Pimpinan Lamek Taplo
Kebulan asap yang berasal dari sejumlah bangunan yang dibakar KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021).
Pelaku diyakini bukan warga setempat
Ia meyakini bila para pelaku pembunuhan bukan berasal dari warga setempat.
Befa yang pernah bertugas di Pegunungan Bintang selama tiga tahun sebagai Kepala Bappeda mengaku mengenal suku-suku di Pegunungan Bintang, terutama suku Ngalum yang memiliki nilai budaya luhur yang tinggi, mengasihi dan jauh dari tindakan kekerasan.
"Ada apa dengan akhir-akhir ini sehingga ekskalasi di Pegunungan Bintang ini perlu disikapi serius oleh berbagai pihak dan diambil tindakan tegas terukur sehingga tidak meninggalkan benih-benih kekerasan yang sama," kata Befa.
Sebagai ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah, di mana di dalamnya juga termasuk Pegunungan Bintang, Befa meminta pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang untuk sementara menarik para Nakes yang bekerja di pedalaman.