KKB Papua
TNI Kerahkan Kekuatan Hadapi KKB Papua di Kiwirok: Kalau Satgas Nemangkawi Sudah Sampai di Oksibil
TNI menambah lagi kekuatan dengan menerjunkan pasukan satu pleton lebih ke Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
POS-KUPANG.COM – TNI menambah lagi kekuatan dengan menerjunkan pasukan satu pleton lebih ke Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Penambahan pasukan TNI dan Polri di Kiwirok itu pasca insiden penyerangan KKB Papua di wilayah tersebut.
Dalam penyerangan itu, KKB Papua menembak satu prajurit TNI, Prada Ansar dan membakar sejumlah fasilitas umum di Kiwirok.
Fasilitas yang dibakar KKB Papua itu, yakni gedung SD Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Kiwirok dan Pasar Kiwirok.
Saat ini, situasi Distrik Kiwirok masih dijaga ketat oleh TNI-Polri. Bahkan untuk kepentingan keamanan, Komandan Korem 172/ Praja Wira Yakthi Brigjen TNI Izak Pangemanan menambah pasukan.
Tugas prajurit TNI yang ditugaskan di Kiwirok, yakni memburu para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca juga: Jatuhnya Pesawat Rimba Air di Papua Ulah KKB Papua? Begini Jawaban Kapolres AKBP Sandi Sultan
"Kita akan tambah 1 pleton lebih, kemudian kita juga akan bersama pihak nemangkawi Polri, yang saat ini sudah berada di Oksibil," katanya, Rabu 15 September 2021, melansir dari Tribun Papua.
Saat ini Satgas Nemangkawi Polri, sudah menuju ke Distrik Kiwirok, Pegubin dengan kekuatan personil berjumlah 37 orang.
Terkait evakuasi korban, Izak mengatakan pihaknya akan mengevakuasi korban secepatnya, termasuk warga sipil yang perlu untuk diamankan.
"Kita maksimalkan waktu yang ada, sehingga proses evakuasi warga sipil dapat segera dilakukan,"ujarnya.
Sebelumnya, KKB Papua pimpinan Lamek Taplo menembak satu prajurit TNI AD serta membakar gedung Puskesmas dan layanan publik lain di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin 13 September 2021 pagi.
Prajurit TNI yang ditembak itu adalah Prada Ansar, anggota Pos Pamtas Yonif 403/WP.
Dalam kontak senjata yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, Prada Ansar mengalami luka tembak di lengan kanan.
Baca juga: Jatuh di Lokasi KKB Papua, Pesawat Rimbun Air Ditemukan Hangus Terbakar
Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Christian Irreuw mengungkapkan, kejadian itu berlangsung sekira pukul 09.00 hingga 13.15 WIT.
"Di Distrik Kiwirok telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo dan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga," ujar Letkol Christian Irreuw, melalui pesan singkat dikutip dari kompas.com, Senin 13 September 2021.
Selain melukai anggota TNI, KKB turut membakar sejumlah fasilitas umum, seperti Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Sekolah Dasar Kiwirok dan Pasar Kiwirok.
Sebelum terjadi kontak senjata, sekitar pukul 08.44 WIT, personel Pos Tinjau Pamtas Yonif 403/WP melihat sembilan orang KKB Ngalum Kupel.
Para anggota KKB itu terlihat membawa 3 pucuk senjata SS1 dengan jarak kurang lebih 300 meter dari pos.
Christian menyebut, dari pengamatan, KKB tengah memantau dan memonitor pos.
Kemudian, situasi tersebut dilaporkan ke Danpos Kiwirok Letda Inf Adi Susanto yang kemudian memerintahkan 1 regu (10 orang) yang melaksanakan patroli untuk melakukan penyergapan terhadap KKB Ngalum Kupel.
"Pukul 09.00 WIT terjadi kontak tembak antara 1 regu patroli dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo," kata Christian.
Aksi kelompok Lamek Taplo akhir-akhir ini semakin beringas setelah tim gabungan TNI-Polri menangkap dua anak buahnya di Distrik Oksibil pada Selasa 7 September 2021.
Baca juga: Prof Imron Cotan Sebut KKB Papua Tak Bisa Cabut Resoslusi PBB: Ingat, Papua Itu Harga Mati NKRI
Saat itu aparat TNI berhasil mengamankan lima pucuk senjata api yang dibawa oleh mereka.
Dari hasil pemeriksaan diketahui, senjata api itu bukan milik TNI-Polri, tetapi buatan Amerika Serikat.
Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono memastikan hal itu setelah melihat nomor seri senjata tersebut.
Disebutkan, senjata-senjata tersebut diambil dari Bougenville, Papua Nugini (PNG).
"Sudah dipastikan dari nomor seri senjata api buatan Amerika Serikat, bukan milik TNI-Polri, yang diambil berasal dari Bougenville, Papua Nugini (PNG).
Dari pengakuan sementara kedua anggota KSB yang ditangkap terungkap senpi berasal dari Bougenville, PNG," kata Mayjen TNI Yogo Triyono di Jayapura, melansir dari ANTARA, Kamis 9 September 2021.
Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Usai Tembak Prajurit TNI, Mereka Bakar Bank, Puskesmas, Gedung SD dan Pasar
Dia mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk senpi tersebut akan dipasok dan memperkuat kelompok mana.
Kedua orang yang ditangkap, yakni Yulian Uropmabin (36) dan Kapol Uropmabin (42) saat ini sudah berada di Jayapura, nantinya akan diserahkan ke Polda Papua untuk diproses hukum.
Terungkapnya kasus tersebut berkat laporan warga yang curiga karena mereka diduga menuju Mongham yang merupakan markas KKB Papua.
"Selaku Panglima XVII Cenderawasih saya apresiasi terhadap kinerja keempat anggota Koramil 1715-05/Batom karena membuktikan komunikasi dengan masyarakat berlangsung baik sehingga kasus tersebut terungkap, " kata Mayjen TNI Yogo.
Sebelumnya Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan secara terpisah mengaku awalnya ada informasi dari masyarakat di kampung Abukerom yang melihat orang tak dikenal (OTK) menggunakan perahu motor dari arah PNG menuju Mongham.
Namun perahunya mengalami kerusakan di kampung Muara.
Baca juga: KKB Papua Tak Berkutik Tempat Penyembunyian Senjata Api Diketahui, Ternyata Disimpan Di Tempat Ini
Dengan adanya laporan tersebut anggota Koramil 1715-05/BatomKoramil 1715-05/Batom dipimpin Sertu Ari Netson Arabia bersama warga dan anggota Linmas menuju ke Kampung Muara dan melakukan pengepungan di pertengahan sungai Oksip – Mongham.
Adapun barang bukti yang diamankan di antaranya dua pucuk senjata M16 yang salah satunya dilengkapi dengan GLM, satu mouser, satu pucuk senjata Double Loop, dua pucuk senjata laras panjang rakitan, 37 butir amunisi kaliber 5,56 dan GLM, bendera bintang kejora, lima flash disk, satu solar cell, dan enam senjata tajam.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Situasi Terkini Kiwirok Seusai KKB Papua Lamek Taplo Beraksi: Brigjen Izak Pangemanan Tambah Pasukan