Berita Nasional

Teriakan Fadli Zon Efektif, Jokowi Perintahkan Harga Pakan Jagung ke Peternak Rp 4.500 per Kg

Tampaknya sentilan Anggota DPR RI Fadli Zon, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia terkait sektor perunggasan nasional yang sekarat efektif

Editor: Agustinus Sape
Youtube/Sekretariat Presiden
Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Rabu 15 September 2021, Presiden Jokowi perintahkan harga pakan jagung ke peternak Rp 4.500 per kg. 

Teriakan Fadli Zon Efektif, Jokowi Perintahkan Harga Pakan Jagung ke Peternak Rp 4.500 per Kg

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Tampaknya sentilan Anggota DPR RI Fadli Zon selaku Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia terkait sektor perunggasan nasional yang sekarat cukup efektif.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons dengan memerintahkan harga pakan jagung untuk peternak sebesar Rp 4.500 per kg.

Untuk diketahui, dalam unggahan di instagram @fadlizon, Senin 13 September 2021, Fadli Zon mencantumkan sebuah tulisan seperti judul sebuah buku, "SEKTOR PERUNGGASAN SEKARAT, PEMERINTAH HARUS TURUN".

Di bagian bawah tulisan tersebut, selain tercantum nama dan jabatannya sebagai anggota DPR RI, Fadli Zon juga menulis jabatan lainnya sebagai ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Dalam pandangan HKTI, demikian Fadli Zon, kondisi perunggasan nasional sedang tidak baik-baik saja, harus ditolong.

"Pemerintah harus jamin ketersediaan dan stabilitas harga jagung untuk pakan unggas. Pemerintah juga harus jamin harga telur di tingkat peternak," tulis Fadli Zon.

Menurut Fadli Zon, kalau Pemerintah tidak segera turun tangan, maka kondisi ini akan jadi kiamat buat dunia perunggasan nasional yang sudah swasembada puluhan tahun.

"Alas hukum untuk menolong para peternak sudah tersedia, Permendag No. 7 Tahun 2020, tinggal dilaksanakan," tulisnya.

Lebih lanjut dia menulis, HKTI mendesak pemerintah untuk segera menyediakan jagung dengan harga Rp 4.500, sesuai harga acuan pemerintah. Juga jamin harga telur ayam sesuai harga acuan. Ini urgent dilakukan Pemerintah.

Selanjutnya, HKTI juga mendesak agar Pemerintah menyerap kelebihan pasok telur melalui bansos yang diberikan kepada masyarakat.

Penyerapan melalui bansos, katanya, minimal dilakukan sampai pasar telur kembali normal.

"Usulan lain HKTI, cutting tidak dilakukan pada telur tetas, tetapi pada indukan ayam broiler, sehingga meminimalisir rembesan telur tetas ke pasar," demikian Fadli Zon mengakhiri unggahannya.

Seorang netizen yang menanggapi unggahan Fadli Zon merasa heran sektor perunggasan bisa sekarat.

"Aneh kok bisa sekarat pasar kita kan guede bgttttt hadeuuh," tulis hotnews_indo.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved