Berita Nasional
Bukan Menteri Jokowi, Tapi Sosok Ini yang Bikin Mata Ayah Gibran Terbuka Soal Kondisi Rakyat
Suroto pria yang sempat viral karena ditangkap bentangkan poster saat Jokowi kunker ke Jawa Timur diundang ke istana bertemu Jokowi secara langsung.
POS-KUPANG.COM- Masih ingat Suroto?
Ya Suroto adalah pria yang sempat ditahan dan kemudian dilepaskan kembali karena membentangkan poster bertuliskan 'Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar'.
Penangkapan Suroto waktu itu sempat viral.
Dan kali ini Suroto dibuat kaget karena diundang ke istana bertemu Presiden Jokowi.
Baca juga: Teriakan Fadli Zon Efektif, Jokowi Perintahkan Harga Pakan Jagung ke Peternak Rp 4.500 per Kg
Suroto adalah seorang peternak asal Kabupaten Blitar Jawa Timur.
Ia diundang ke Istana untuk menyampaikan secara langsung keluh kesahnya sebagai seorang peternak di Jawa Timur.
Melansir Tribunnews.com, Suroto mengaku kaget dan awalnya tidak percaya dirinya diundang ke Istana karena telah membentangkan spanduk saat Presiden melakukan kunjungan kerja ke Blitar.
"Undangan kemarin pagi jam 8, jadi mendadak, kita ndak tahu. Ah ini pasti bohong, ternyata ya betul-betul (diundang)," kata Suroto usai bertemu Presiden Jokowi di Istana, Rabu 15 September 2021.
Baca juga: Presiden Jokowi Keluarkan PP Disiplin PNS, Bupati Malaka Sebut Perlu Dicermati Dulu
Yang lebih mengejutkan lagi Jokowi malah berterima kasih kepada Suroto.
"Berterima kasih, berterima kasih sekali dengan apa yang saya lakukan itu," kata Suroto usai bertemu Jokowi di Istana.
Suroto, peternak ayam yang membentangkan spanduk kepada Presiden setelah bertemu Jokowi di Istana, Rabu 15 September 2021.
Menurut Suroto, Presiden Jokowi berterima kasih karena jika tidak ada insiden ia membentangkan poster itu, Jokowi tidak tahu ada persoalan di kalangan peternak.
Baca juga: Selama Pandemi, 17 Menteri Jokowi Hartanya Bertambah, Menteri KKP Terbanyak, Menhan Prabowo Rp 23 M
"Kalau ndak ada kamu yang membentangkan poster, saya ndak akan tahu kondisi di bawah karena laporan anak buahnya ndak nyampe ke atas," kata Suroto menirukan pernyataan Presiden.
"Awalnya saat bertemu saya meminta maaf pada Pak Jokowi atas apa yang telah saya lakukan dengan membentangkan poster. Sekali lagi, poster itu tulisannya begini: Pak Jokowi, bantu peternak beli jagung dengan harga wajar, telur murah. Itu yang lengkap, jadi ada kata telur murah," ungkap Suroto.
Suroto menjelaskan aksi membentangkan poster yang dilakukannya itu hanya spontanitas.
Menurutnya, para ketua asosiasi dan koperasi sudah mencoba berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Perdagangan setempat dan minta audiensi dengan Kementan.
Baca juga: Kepala Sekolah Ini Punya Harta Lampaui Presiden Jokowi Malah Lebih Kaya dari Para Menteri
Tetapi belum menemukan solusi.
"Yang menemui cuma dirjen PKH-nya. Jadi, ndak bisa memberikan solusi, sedangkan kita terjepit posisinya. Usaha itu ndak bisa jalan," kata Suroto.
Suroto menuturkan persoalannya memang berat.
Ia menjelaskan pihaknya memproduksi telur seumpama 100 persen saja masih rugi, apalagi ditambah harga pakan.
Baca juga: Ini Loh 5 Deretan Menteri Jokowi Terkaya dengan Harta Berlimpah di tengah Pandemi Covid-19
Karena itulah Suroto kemudian nekat membentangkan poster dengan harapan Jokowi bisa turun tangan.
"Makanya saya punya inisiatif. Kalau saya ndak nekat membentangkan poster, ini pasti ndak akan ditanggapi. Dalam artian, saya percaya ini ndak nyampai ke Pak Jokowi. Saya percaya satu-satunya orang di Indonesia pada saat ini yang bisa menolong peternak ya hanya Pak Jokowi, itu saja. Tidak ada tendensi politik apa-apa ya ini, murni saya sebagai peternak mandiri," tutur Suroto.
Suroto menemui Presiden Jokowi tidak sendirian. Ia ditemani peternak lain, termasuk Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN), Yudianto Yosgiarso.
Menurut Yudianto, dalam pertemuan itu Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan M Lutfi untuk menurunkan harga pakan jagung peternak menjadi Rp 4.500 per kg.
"Pak Jokowi menginstruksikan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan secepatnya karena kondisi pakan saat ini mahal, Pak Jokowi menginstruksikan bahwa peternak harus diberikan pakan jagung Rp 4.500," ungkap Yudianto.
Yudianto berharap Kementerian Pertanian segera mengimplementasikan instruksi Jokowi itu.
Dengan demikian, harga pokok produksi (HPP) peternak bisa turun dan menekan kerugian.
Menurutnya, harga pakan jagung beberapa waktu terakhir melonjak menjadi Rp 6.000 per kg.
Padahal, normalnya sekitar Rp 4.500 per kg.
"Kami menagih janji ini karena saat ini telur khususnya kami peternak telur rugi besar," terang Yudianto.
Di samping itu ia juga meminta kepada Kementerian Sosial untuk menggunakan telur dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos).
Bantuan itu bisa masuk dalam program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT).
"Dan kami mengimbau pelaksanaan tidak seperti kemarin-kemarin. Pelaksanaan kemarin-kemarin digabung dua sampai tiga bulan, makanya ada kekosongan dalam penyerapan telur," jelas dia.
Sementara, Ketua Koperasi Blitar Sukarman mengatakan pemerintah akan memberikan pakan jagung dengan harga Rp 4.500 per kg sebanyak 30 ribu ton.
Ia mengusulkan agar pemerintah juga stok pakan jagung untuk kebutuhan jangka menengah peternak.
Stok pakan bisa dilakukan oleh Perum Bulog atau BUMN lain.
"Agar pada saat jagung tidak panen, stok jagung itu dikeluarkan dan harga stabil," kata Suparman.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com