Timor Leste
Bukan Australia, Ternyata Negara Ini yang Turut Andil Hasut Timor Leste Agar Merdeka dari Indonesia
Melansir DW, Timor Leste yang sebelumnya dikenal dengan Timor Timur merupakan koloni portugis selama empat abad.
Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
POS-KUPANG.COM- Saat Timor Leste ingin merdeka dari Indonesia waktu itu, ada beberapa negara yang mendukung keputusan Timor Leste.
Salah satunya adalah Australia.
Banyak pihak juga menilai Australia kala itu mempunyai kepentingan tersendiri di bumi lorosae itu.
Apalagi kalau bukan hasil bumi seperti minyak, gas alam dan lain sebagainya.
Baca juga: Timor Leste Kebanjiran Bantuan Internasional di Tengah Pandemi Covid-19
Bahkan Australia kala itu menggunakan nama PBB untuk membantu Timor Leste memperoleh kemerdekaanya.
Tapi ternyata jika ditilik lagi ada negara lain juga yang turut mendukung merdekanya Timor Leste yaitu Portugal.
Melansir DW, Timor Leste yang sebelumnya dikenal dengan Timor Timur merupakan koloni portugis selama empat abad.
Timor Leste kemudian memilih melepaskan diri dari Indonesia pada tahun 2002, tetapi kedua negara Portugal dan Timor Leste ini masih cukup dekat.
Baca juga: Mantan PM Timor Leste Tiba-Tiba Puji Indonesia, Dulu Sebut Musuh Terbesar, Kini Jadi Pendukung Utama
Selain itu, ternyata Portugal juga menjadi negara yang membujuk Timor Leste untuk melepaskan diri dari Indonesia.
Menurut DW, tahun 90-an, bintang rock Portugal, Luis Represas menyanyikan lagu Ai Timor, berkali-kali untuk menceritakan penderitaan Timor Lestei di bawah Indonesia.
Pemerintah Portugal juga turut melobi dalam forum global untuk hak penentuan nasib sendiri Timor Leste, padahal jelas-jelas waktu itu Timor Leste adalah bagian Indonesia.
Bahkan, sebelum kemerdekaan tahun 2002 para pemimpin Timor memberi isyarat dalam bahasa Portugis akan menjadikannya bahasa resmi dengan bahasa lokal.
Baca juga: Selain China, Timor Leste Menjalin Kerja Sama Pembangunan dengan Korea Selatan
Dikatakan, hampir 5% penduduk Timor Leste berbahasa Portugal sementara 40% berbahasa Indonesia.
Sejak merdeka dari Indonesia hubungan Timor Leste dan Portugal juga semakin dekat, tahun 2009, menteri Luar Negeri Timor Leste Zacarias da Costa, berada di Lisbon untuk pelantukan kedutaan baru.
Timor Leste menjadi negara ketiga yang menunjuk perwakilan tetap untuk organisasi yang masih dalam tahap pembentukannya.
Organisasi tersebut adalah CPLP, komunitas negara-negara berbahasa Portugis.
Baca juga: Australia Umumkan Reformasi Program Mobilitas Tenaga Kerja Australia Pasifik dan Timor Leste
Bagi negara miskin seperti Timor Leste, langkah ini adalah cara untuk mempertahankan dua misi diplomatik di Lisbon.
"Saya pikir ini penting sebagai sinyal politik, bagi negara CLCP, menunjukkan komitmen kami terhadap organisasi ini, Timor Leste akan menjadi bagian keluarga dan akan berpartisipasi penuh," katanya.
Da Costa, adalah contih hubungan elit Timor ke Portugal, dan berkomitmen menjaga hubungan istimewa itu.
Berbeda dengan Australia yang merongrong hasil bumi di Timor Leste, Portugal dikatakan lebih baik dalam membantu negara itu.
Baca juga: Timor Leste Terancam Bangkrut, Amerika Bakal Hentikan Bantuan Keuangan Jika Tak Selesaikan Kasus Ini
Tahun 2014, Portugal bersama dengan Indonesia membantu pembangunan ekonomi Bumi Lorosae.
Presiden Silva mengatakan hubungan Indonesia, Portugal dan Timor Leste memiliki hubungan yang baik.
Bahkan, dalam pertemuan antara ketiga negara tahun itu, Indonesia, Portugal dan Timor Leste melakukan normalisasi hubungan sejak 1999.
Termasuk perencanaan pembangunan ekonomi, dan kerja sama di bidang pariwisata dan kelautan.
SEJARAH TIMOR LESTE
Timor Leste yang sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara pulau di Asia Tenggara.
Negara ini berada di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor.
Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan eksklave Oe-Cusse Ambeno di Timor Barat.
Timor Timur dijajah oleh Portugal pada abad ke-16, dan dikenal sebagai Timor Portugis sampai 28 November 1975, ketika Front Revolusi Kemerdekaan Timor-Leste (FRETILIN) mengumumkan kemerdekaan wilayah tersebut.
Sembilan hari kemudian, Indonesia melakukan invasi dan kemudian menganeksasi Timor Timur.
Timor Timur dinyatakan sebagai provinsi ke-27 oleh Indonesia pada tahun berikutnya.
Pendudukan Indonesia di Timor Timur ditandai oleh konflik yang sangat keras selama beberapa dasawarsa antara kelompok separatis (khususnya FRETILIN) dan militer Indonesia.
Pada tanggal 30 Agustus 1999, dalam sebuah referendum yang disponsori PBB, mayoritas rakyat Timor Timur memilih untuk lepas dan merdeka dari Indonesia.
Segera setelah referendum, milisi anti-kemerdekaan Timor-Leste - yang diorganisir dan didukung oleh militer Indonesia - memulai kampanye militer bumi hangus.
Milisi membunuh sekitar 1.400 rakyat Timor Timur dan dengan paksa mendorong 300.000 rakyat mengungsi ke Timor Barat.
Mayoritas infrastruktur hancur dalam gerakan militer ini.
Pada tanggal 20 September 1999, Angkatan Udara Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) dikirim ke Timor Timur untuk mengakhiri kekerasan.
Setelah masa transisi yang diorganisasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara dan secara resmi militer dari Indonesia pada tanggal 20 Mei 2002.
Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi.
Pada tahun 2011, Timor Leste mengumumkan niatnya untuk mendapatkan status keanggotaan dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan mengajukan diri menjadi anggota kesebelas.
Selain Filipina, Timor Leste adalah negara yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen di Asia Tenggara. (*)