Berita Ngada
Pemda Ngada Beri Pendampingan Kesehatan dan Psikologis kepada Korban Banjir di Malapedho
Pemda Ngada Beri Pendampingan Kesehatan dan Psikologis kepada Korban Banjir di Malapedho
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, BAJAWA-Pelakaana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Ngada, Bernard Ferdinand Bura mengatakan, pihaknya sudah memberikan pendampingan kesehatan dan psikologis kepada para korban banjir bandang di Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pendampingnya kesehatan dan psikologis kepada korban banjir bandang menjadi prioritas yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Ada petugasnya yang selalu memberikan pendampingan pada para korban. Untuk pendampingan psikologis memang bukan orang psikolog. Psikologis ya seperti kita yang datang memberi kekuatan dan pemahaman kepada para korban," ungkapnya.
Selain pendampingan psikologis, jelas Bernard, ada juga petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada para korban bencana banjir.
Baca juga: BPBD NTT Serahkan Bantuan Bagi Korban Banjir Bandang di Ngada
"Ada nakes yang memberikan vitamin, memberikan pengobatan kepada para korban. Itu menjadi prioritas kita," ungkapnya.
Diberitakan Pos Kupang sebelumnya, Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada diterjang banjir bandang pada hari, Jumat 3 September 2021.
Banjir bandang tersebut disebabkan oleh hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Inerie dan sekitarnya pada hari, Jumat 3 September 2031 sore hingga malam hari sekira pukul 10:00 Wita.
Akibat dari bencana tersebut, sebanyak lima rumah warga yang ada di kampung tersebut tertimbun lumpur. Banjir yang mengalir di kali Waesugi tersebut menyebabkan tiga dapur dan dua rumah induk rusak berat.
Baca juga: Banjir Bandang di Ngada, Basarnas Maumere dan Semua Potensi Sar Laksanakan Operasi
Selain kerugian material, banjir bandang yang mengalir dari kaki Gunung Inerie tersebut juga menelan korban jiwa.
Satu orang bocah perempuan berumur sekitar 4 tahun dilaporkan meninggal dunia. Bocah tersebut diketahui bernama Mikla Tuna.
Selain seorang bocah yang sudah dipastikan meninggal dunia, masih ada pasangan suami istri yang sampai dengan saat ini belum ditemukan.
Pasangan suami istri tersebut yakni, Mikael Jeko (40) dan istrinya Maria Goreti Dhiu (38). Pasangan tersebut belum ditemukan sampai dengan saat ini.
Sementara itu, korban lainnya bernama Neymar Gaya berumur 7 tahun mengalami luka berat. Kakak kandung dari korban Milka Tuna mengalami patah kaki. (*)