Berita Internasional
Hasil Pilwalkot Darwin Australia, Perempuan Asal NTT Amye Un Kalahkan 4 Pesaingnya
Hasil Pilwalkot Darwin Australia, Perempuan Asal NTT Amye Un Kalahkan 4 Pesaingnya
POS-KUPANG.COM - Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Darwin Northern Territory, Australia, telah digelar Sabtu 28 Agustus 2021 lalu.
Terdapat enam orang yang bertarung memperebutkan kursi nomor satu di daerah paling utara Benua Australia itu.
Mereka ialah Kon Vatskalis, Amye Un, Gary John Haslett, Calvin Donaldson, Leah Potter dan Robin Lawrence.
Pilkwalkot berlangsung aman dan lancar.
Baca juga: Amye Un, Perempuan Kelahiran Niki-niki TTS, Calon Walikota Darwin Mohon Doa dari Warga NTT
Posisi kedua
Berdasarkan hasil pemilihan, calon wali kota kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT), Amye Un berada di posisi kedua dengan perolehan 3.405 suara.
Amye kalah dari calon wali kota petahana Kon Vatskalis, yang meraup 15.850 suara.
Meski kalah, Amye tetap berpeluang menduduki jabatan sebagai Alderman atau Town Council yakni sebagai penata kota.
"Tugas kami nanti kami bekerja sama dengan wali kota terpilih, untuk menata Kota Darwin," ujar Amye, kepada Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Amye Un Menginspirasi
Kalahkan empat pesaingnya
Meski kalah, Amye mengaku bangga karena mengalahkan empat pesaingnya yang lain.
Dengan rician suara, Leah Potter (3.250 suara), Gary John Haslett (2.699 suara), Robin Lawrence (1.705 suara) dan Calvin Donaldson (367 suara).
Menurut Amye, hasil ini adalah buah dari kerja kerasnya bersama tim.
Baginya, hasil ini sangat membanggakan, karena dirinya baru pertama mengikuti pemilihan wali kota.
"Walaupun baru pertama kali maju, tapi sudah langsung menduduki posisi kedua, sehingga bagi saya ini adalah satu prestasi terbaik," ujar Amye.
Baca juga: Cerita Keluarga di NTT Tentang Calon Walikota Darwin Amye Un : Ada Darah Politik dari Keluarga
Akan ikut pemilihan wali kota empat tahun mendatang.
Amye mengaku, masih akan tetap mengikuti pemilihan wali kota empat tahun mendatang.
"Saya akan terus mengikuti pemilihan wali kota sampai saya menang," ujar Amye.
Sebelumnya diberitakan, Amye Un (60), perempuan asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), maju dalam pencalonan Wali Kota Darwin Northern Territory, Australia.
Perempuan kelahiran Amanatun, sebuah daerah di pedalaman Kabupaten TTS itu maju melalui jalur independen.
Kepada Kompas.com, Kamis (12/8/2021), Amye mengaku siap memenangkan pemilihan di Kota yang berbatasan laut dengan wilayah NTT itu.
"Kami ada enam calon yang akan bertarung dalam pemilihan Wali Kota Darwin, dan saya satu-satunya yang maju melalui jalur independen," kata Amye.
Perempuan lulusan salah satu SMK di Kota Kupang itu, mengaku sudah menjadi warga negara Australia sejak tahun 1998 silam, setelah menikah dengan pria asal Australia.
Menurut Amye, dia maju sebagai calon wali kota, setelah mendapat dukungan dari masyarakat setempat, khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Baca juga: Jelang Pemilihan Wali Kota Darwin Australia: Keluarga Amye Un Gelar Doa Bersama
Selain mendapat dukungan yang banyak dari arus bawah, Amye menyebut hal itu sebagai kesempatan. Apalagi di wilayah itu kata dia, sangat menjunjung tinggi demokrasi.
Dia memilih jalur independen, karena tidak ingin terikat dengan partai politik mana pun.
"Kalau di partai kita tidak bisa menyampaikan aspirasi masyarakat dengan baik. Protes dari masyarakat, kalau melalui partai politik, tidak seluruhnya disampaikan ke Parlemen. Kalau independen kita bisa sampaikan apa saja yang diinginkan rakyat," kata Amye.
Calon Walikota Darwin
Sebelumnya, nama Amye Un (60) kini tengah menjadi buah bibir. Perempuan kelahiran Amanatun, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur itu kini tengah maju dalam pencalonan Wali Kota Darwin Northern Territory, Australia tahun 2021.
Amye yang menikah dengan pria Australia dan menjadi warga negara Australia sejak 1998 itu melangkah di kontestasi politik pemilihan Walikota Darwin lewat jalur independen.
Pihak keluarga perempuan yang membuka usaha kuliner di Kota Darwin itu mengaku mendukung penuh keputusan yang diambil untuk terjun di jalur politik.
Immanuel Un, adik kandung Ayme, mengaku pihak keluarga di Indonesia memberi dukungan penuh kepada perempuan yang dijuluki sebagai Laksa Queen itu.
Setiap hari, aku Immanuel, dirinya berkomunikasi dengan Ayme untuk memberi informasi, support dan bertukar pikiran.
"Terakhir tadi pagi masih berbicara. Tadi malam juga. Dan selalu berkomunikasi terus dengan beliau," ujar Immanuel.
Ia mengatakan, semua keluarga besar baik yang berada di Timor Tengah Selatan maupun di NTT memberi dukungan kepada Ayme. Ia mengaku, Ayme memiliki darah politik dari keluarga besar.
"Kami semua keluarga mendukung karena beliau itu bagian dari kami. Kalau kami di keluarga itu, kami sudah ada aliran darah politik," ujar adik kandung Ayme itu.
Politisi NasDem Kota Kupang itu mengatakan, selain Ayme, kakak kandung mereka yang bernama Ibrahim Un juga mengambil jalur politik di NTT.
Baca juga: Amye Un Menginspirasi
Selain itu, ada pula nama politisi Partai Demokrat yang kini menjadi anggota Komisi II DPRD NTT, Reny Marlina Un serta mantan anggota DPRD NTT Jefri Un Banunaek yang berstatus keponakan.
Immanuel mengaku, pihak keluarga terus memberikan dukungan moril dan doa untuk keberhasilan anak ke-7 dari 10 bersaudara itu dalam pemilihan Walikota Darwin yang rencananya akan berlangsung pada 28 Agustus 2021 mendatang.
"Kami mendoakan dan mendukung secara moril bagaimana bisa sukses di pemilihan Walikota Darwin nanti," tambah Immanuel.
Ia mengaku, berdasarkan penuturan Ayme, proses politik di Australia tidak mudah apalagi berdarah Indonesia. Karena itu, Ayme harus berjuang secara maksimal untuk meraih suara.
Namun, kata dia, Ayme optimistis karena memiliki banyak sahabat dan dukungan yang mengalir, termasuk warga keturunan.
"Dalam kehidupan sosial di Australia, dia punya banyak sahabat di Darwin baik Aborigin, pendatang Timor Leste, Filipina, Fiji, Singapura dan lainnya. Tentu dalam kancah politik ada kandidat orang kulit putih, jadi harus berjuang sekuat tenaga untuk meraih suara," tambah dia.
Karena itu ia juga meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat NTT dan Indonesia untuk kesuksesan Ayme dalam politik Australia.
Pasalnya, Ayme tercatat sebagai warga keturunan Indonesia pertama yang bertarung dalam kancah politik Australia.
"Kami minta doa dan dukungan penuh bagi Ayme untuk maju dalam perpolitikan Australia menjadi Walikota Darwin. Ini sejarah baru keturunan NTT dan Indonesia di Australia," pungkas Immanuel. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hasil Pemilihan Wali Kota Darwin Australia, Perempuan Asal Pedalaman NTT, Amye Un Raih Posisi Kedua