KKB Papua
KKB Papua Mulai Terdesak, Muncul Ajakan untuk Berunding Pasca Pembunuhan 4 Anggota TNI di Maybrat
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sembom mengatakan bahwa aparat keamanan Indonesia melancarkan operasi militer masif di Maybrat usai 4 prajurit TNI tewas.
Dia juga meminta kepada masyarakat Maybrat untuk tetap tenang karena menjadi tugas dan tanggung jawabnya untuk menjaga keaman di Papua Barat.
"Kepada seluruh masyarakat Maybrat agar tetap tenang karena saya telah bersumpah untuk menjaga keamanan di sini dan melakukan pembinaan," kata Cantiasa.
Baca juga: Geram! Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa Janji Hancurkan KKB Papua yang Serang 4 TNI hingga Gugur
Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengklaim serangan yang menewaskan empat anggota TNI tersebut dilakukan oleh pihaknya.
"Panglima Kodap IV Sorong Raya Brigjen Deny Mos dan pasukannya bertanggung jawab atas aksi penyerangan ini dan Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM di bawah Pimpinan Jenderal Goliath Tabuni bertanggung jawab secara komando," kata Sebby melalui keterangan tertulis.
Siap berunding
Meski mengklaim membunuh empat prajurit TNI di Maybrat, kini manajemen Markas Pusat Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta pemerintah Indonesia menghentikan operasi militer di Maybrat, Papua Barat.
Mereka meminta Presiden Joko Widodo membuka diri untuk berunding.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sembom mengatakan, aparat keamanan Indonesia melancarkan operasi militer masif di Maybrat usai empat prajurit TNI tewas dalam serangan beberapa hari lalu.
"Kami dengan tegas menyampaikan kepada pemerintahan Indonesia di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo agar segera hentikan operasi militer dan kami duduk di meja perundingan," ujar Sebby dalam sebuah rekaman video, Senin 6 September 2021.
Sebby mengatakan, usai operasi militer, pihaknya menerima laporan bahwa pada 4 September 2021 banyak masyarakat terpaksa mengungsi ke hutan-hutan.
Baca juga: 4 Prajurit TNI Tewas Mengenaskan Dibantai KKB Papua, Diserang Saat Tertidur Pulas di Pos Ramil Kisor
"Oleh karena itu kami minta perhatian semua pihak, baik pekerja HAM, gereja, masyarakat dan juga masyarakat internasional, juga PBB..." ucap Sebby.
"Masyarakat sipil menjadi korban, penangkapan sewenang-wenang, pembunuhan di luar prosedur hukum ini sedang terjadi," kata dia menambahkan.
Sebby meminta agar Presiden Jokowi mulai membuka diri untuk berunding membahas status hak-hak politik Papua Barat.
Dugaan Iri dan Tidak Puas
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengungkapkan dugaan penyerangan Posramil Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Papua Barat lantaran adanya sakit hati.