Berita Manggarai Timur
Genjot Produksi Berkualitas, Julie Laiskodat Inisiasi Pemda Matim Gelar Bimtek Pasca Panen
Genjot Produksi Berkualitas, Julie Laiskodat Inisiasi Pemda Matim Gelar Bimtek Pasca Panen
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH,M.Hum membuka kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) Pasca Panen Pertanian khusus Proses Pengeringan Chip Porang serta Produk Turunannya.
Kegiatan dengan menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat itu berlangsung di Aula Hotel Maryos, Golo Lada, Borong, 6 September 2021.
Kegiatan Bimtek itu atas kerja sama antara Pemda Melalui Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur dengan Tim Balai Besar Pasca Panen, Kementerian Pertanian RI. Kegiatan ini atas Inisiasi dari anggota DPR RI Dapil NTT II, Julie Sutrisno Laiskodat.
Adapun para peserta yang merupakan petani porang dari Desa Rana Kulan, Kecamatan Elar sebanyak 30 orang, petani dari Kampung Lendo Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba Utara sebanyak 30 orang.
Baca juga: Bupati Manggarai Timur Letakan Batu Pertama Pembangunan Rest Area Watu Pajung
Masing-masing 40 orang berasal dari desa sekitar Kecamatan Elar dan Kecamatan Kota Komba Utara. Sedangkan 20 orang terdiri dari Tim-PKK Matim dan Dinas Pertanian Matim.
Turut hadir, Wakil Bupati Manggarai Timur, Drs Jaghur Stefanus, Bupati Manggarai Timur periode 2009-2019 Drs Yoseph Tote, M.Si, Anggota DPRD Manggarai Timur, Tarsan Talus, Ketua TP-PKK Kabupaten Manggarai Timur, Ny Theresia Wisang Agas, Staf Ahli Julie Laiskodat, Tim Balai Besar Pasca Panen, Kementerian Pertanian RI, Kadis Pertanian Matim Yohanes Sentis bersama staf.
Bupati Agas dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Manggarai Timur dititik beratkan pada empat sektor yaitu, tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, dan perternakan.
Kata Bupati Agas, hingga saat ini sektor pertanian merupakan sektor yang dominan sebagai penggerak utama ekonomi masyarakat di Kabupaten Manggarai Timur.
Baca juga: Bupati Manggarai Timur Sumbang Rp 20 Juta untuk Tabungan Pendidikan Anak Korban Bencana Adonara
"Pembangunan sektor pertanian dalam RPJMD Periode 2019-2024 merupakan pelaksanaan dari misi kedua Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur yakni mengembangkan ekonomi unggulan berbasis pertanian berkelanjutan, pariwisata berbasis masyarakat, industri kecil, koperasi dan UKM serta mewujudkan pembangunan desa berbasis budaya lokal",ungkapnya.
Dikatakan Bupati Agas, tanaman porang menjadi salah satu sumber pangan yang dapat tumbuh di wilayah tropis dan sup tropis di Kabupaten Manggarai Timur. Meski demikian, secara umum petani belum mengetahui manfaat nilai tambah dari Porang.
Dikatakan Bupati Agas, sentra pengembangan tanaman porang sebelumnya terdapat di Kecamatan Elar dan Kota Komba. Namun lanjutnya, akhir-akhir ini penyebarannya cukup merata di seluruh kecamatan. Kondisi ini, tambahnya, menujukkan bahwa animo masyarakat menanam porang dan permintaan pasar sangat tinggi.
Karena itu, ia meminta kepada para petani porang sebagai peserta dalam kegiatan Bimtek itu dapat memahami materi dengan baik, sehingga pulang dipraktekkan di kebun masing-masing kelompok demi peningkatan kebutuhan ekonomi.
"Kegiatan bimtek pasca panen yang di selenggarakan saat ini menjadi sebuah rahmat untuk kita membuktikan bahwa Pemkab Matim memiliki komitmen yang besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi porang baik jumlah maupun kualitas produk yang dihasilkan,"ungkapnya.
Bupati Agas berharap, dengan adanya Bimtek ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan penanganan pasca panen porang serta meningkatkan keterampilan dan memotivasi petani untuk menangkap peluang usaha pengolahan umbi porang.
"Kita harus berpikir kepada produk olahan dari Porang ini, supaya nilai ekonomisnya bertambah dan semakin banyak orang yang terlibat dan mendapat manfaat dari komoditi Porang ini. Kita memasuki era menjual produk olahan, stop menjual barang mentah,"pintanya.
Bupati Agas juga meminta kepada para petani agar dalam mengelola tanah untuk membudidayakan tanaman tidak boleh menggunakan pupuk kimia, karena pupuk kimia dapat merusak tanah. Namun harus menggunakan pupuk organik hal ini selain meningkatkan kesuburan tanah dan juga memberlangsungkan sampai pada anak cucu.
"Tugas Pemda hanya untuk mendorong petani untuk meningkatkan produksi porang dengan tetap menjaga kualitasnya, karena porong ini sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat di Manggarai Timur. Karena itu untuk meningkatkan kualitas Porang maka kita lakukan Bimtek sehingga petani jangan lagi menjual gelondongan tetapi memiliki kualitas sehingga dampaknya ada nilai tambah,"ungkap Bupati Agas.
Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur yang juga selaku Sekertaris DPD Partai Nasdem Kabupaten Manggarai Timur, Tarsan Talus, mengatakan, tanaman porang adalah komoditas baru yang menjanjikan. Karena itu diharapkan Pemda Manggarai Timur bisa menangkap peluang itu.
"Sehingga melalui kegiatan Bimtek pertanian pasca panen khusus porang dan produk turunannya ini sangat bermanfaat bagi para petani dan ini menjadi tantangan mereka untuk bisa menghasilkan porang yang lebih berkualitas,"ungkap Tarsan.
Menurut politisi NasDem itu, yang paling penting yang harus dilakukan Pemda, agar porang Manggarai Timur bisa disertifikasi. Sehingga harapan-harapan untuk membantu masyarakat melalui APBD bisa terjawab.
"Tapi kalau belum disertifikasi sekalipun ada niat dari pemerintah untuk membantu petani dari APBD, tidak dimungkinkan oleh aturan. Tapi kalau sudah tersertifikasi, maka dibolehkan dan kita sebagai DPRD akan berdiskusi dengan pemerintah untuk mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk pengadaan benih, sebab petani sendiri spirit untuk menanam tinggi, tapi disisi lain benih dan lain sebagainya belum mumpuni,"ungkap Tarsan.
Tarsan juga mengatakan, kegiatan Bimtek itu sebagai aspirasi dari Julie Sutrisno Laiskodat, anggota Komisi IV DPR RI dari partai NasDem yang bermitra langsung dengan Kementerian Pertanian.
"Kegiatan ini menjadi bagian dari perhatian dan cinta beliau (Julie Laiskodat, Red), terhadap seluruh masyarakat di Dapil NTT II termasuk di Manggarai Timur, karena itu beliau melihat komiditas porang ini menjadi komunitas andalan, maka beliau memberikan perhatian yang serius,"ungkap Tarsan.
"Saya kira kita patut berterima kasih kepada beliau karena perhatian beliau cukup tinggi untuk Manggarai Timur sampai saat ini khususnya di pertanian mulai dari bantuan sarana produksi, bantuan peralatan pasca panen hingga saat ini sudah berinsisiasi melakukan Bimtek, beliau intervensi semua. Jadi kita patut berterima kasih kepada Ibu Julie Laiskodat,"ungkap Tarsan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur, Yohanes Sentis, mengatakan, berdasarkan pendataan yang sedang kita lakukan pada tahun 2020, luas tanaman porang yang sudah ditanam dan sudah diproduksi di Manggarai Timur sudah sekitar 1.300 hektar.
Dari jumlah luas lahan porang itu, jelas Sentis, ada 2 desa yang menjadi sentral tanaman porang yakni di Desa Rana Kulan, Kecamatan Elar dan Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba.
"Dua desa ini menjadi sentral utama karena memiliki terbesar luasan tanaman porang, tapi desa-desa lain di sekitarnya di wilayah Manggarai Timur juga mempunyai potensi menjadi sentral budidaya tanaman porang,"jelasnya.
Sentis juga menjelaskan, kegiatan Bimtek terkait pertanian pasca panen khususnya porang dengan tujuan untuk kualitas porang memenuhi standar industri yang kualitas baik kadar airnya dan kualitas produk turunannya.
"Produk turunannya ini, misalnya porang diolah menjadi mie, kue dan bahan makanan maupun bahan kecantikan lainya. Bimtek ini satu-satunya pertama kali diadakan di Manggarai Timur, kita berharap melalui bimtek ini porang mulai terkenal dan berkualitas,"ungkap Sentis.
Sentis juga mengatakan, kegiatan Bimtek itu atas kerja sama antara Pemda Manggarai Timur dengan Tim Balai Besar Pasca Panen, Kementerian Pertanian RI.
Namun atas aspirasi dan insiasi dari anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat, termasuk bantuan peralatan pengering ciporang dan peralatan dapur lain untuk Pengelolaan Porang. (*)