Berita Malaka
Dukung Swasembada Pangan, Pemkab Malaka Adakan Puluhan Traktor
berkolaborasi dengan berbagai komponen dalam meningkatkan swasembada pangan khususnya yang berkorelasi dengan bidang pertanian.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, BETUN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka dibawah kepemimpinan Bupati, Dr. Simon Nahak, S.H, MH dan Wakil Bupati Louise Lucky Taolin, S.SoS atau Kim Taolin memiliki program unggulan di sektor pertanian yakni swasembada pangan.
Dalam rencana selama kepemimpinan keduanya, target yang hendak direalisasikan adalah mewujudkan beras Nona Malaka.
Saat ini instansi teknis dalam hal ini Dinas Pertanian telah mengadakan puluhan traktor untuk membantu petani membajak lahan yang tersedia.
Wakil Bupati Malaka, Kim Taolin menyampaikan hal ini kepada Wartawan di Betun, Kamis 2 September 2021.
Dikatakan Kim Taolin, selama ini banyak lahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal padahal jika dikelola secara baik dengan pendampingan rutin dari PPL maka lahan tidur yang ada bisa dioptimalkan menjadi lahan produktif.
Dijelaskan pula bahwa untuk mengotimalkan lahan yang ada maka Alsitan menjadi faktor pendukung utama. Ini agar bisa mengembangkan lahan yang ada guna membawa nilai produksi dan efektifitas bagi para petani.
Baca juga: Bupati Malaka Hadiri Rakorwasdanas Secara Daring
"Memang yang menjadi kendala kita belum punya operator tapi kita akan upayakan dalam waktu dekat sehingga bisa mengolah lahan petani," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Kim Taolin, akan berkolaborasi dengan berbagai komponen dalam meningkatkan swasembada pangan khususnya yang berkorelasi dengan bidang pertanian.
"Tentu melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) harus mendukung kegiatan penanaman hasil perkebunan dengan intervensi pada penyediaan pembibitan, pemupukan dan pendampingan sehingga apa yang dilakukan oleh petani terus berlanjut dan bermanfaat bagi petani itu sendiri ," kata Ketua DPC PKB Malaka ini.
Sementara Plt.Kadis Pertanian Malaka, Vinsensius Kapu melalui Kabid Sarana,Prasana dan Penyuluhan Ludovikus Asa, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Malaka memiliki 60 unit traktor dimana dalam waktu dekat akan didistribusikan kepada petani yang tersebar di 12 Kecamatan dengan tujuan untuk mengolah lahan petani.
Dijelaskan pula bahwa ada beberapa traktor masih dalam proses reparasi atau perbaikan sehingga nanti didistribusikan.
Bupati Malaka, Simon Nahak di setiap kesempatan saat turun ke desa-desa selalu mengingatkan warga soal program swasembada pangan.
Baca juga: Bupati Belu dan Malaka Tanda Tangan MoU Pelayanan Kesehatan
Program ini merupakan primadona Kabupaten Malaka dimana harus dikembangkan secara kontinyu. Malaka ini daerah yang sangat subur dan banyak potensi yang harus dikembangkan tapi masih banyak lahan tidur. Oleh karena itu,dengan alsitan yang ada Pemda siap optimalkan dengan orientasi pada kepentingan dan kebutuhan petani itu sendiri.
Menurut Bupati, Simon membangun sebuah daerah yang notabenenya masih baru membutuhkan proses dan perjuangan yang luarbiasa (Extraordinary) karena ada banyak hal yang harus dibenahi dan dikerjakan secara baik dengan tujuan dasar rakyat Malaka tidak boleh susah di tanahnya sendiri.
Mantan Ketua Prodi Magister Hukum Universitas Warmadewa Bali inipun mengingatkan kepada Camat dan Kepala Desa untuk berkomunikasi dengan masyarakat, agar lahan-lahan tidur dapat dimanfaatkan secara baik dengan pola dan pendampingan secara sustainable.
Menurut Simon, kegiatan pertanian seperti menanam cabai,tobat atau jenis holtikultura lainnya sangat mendukung program prioritas Kabupaten Malaka yakni swasembada pangan yang mana dimulai dengan pemberdayaan lahan dan tanaman.
"Sehingga, kita tetap memberikan semangat kepada masyarakat untuk bekerja dan memproduksi agar bisa dipasarkan secara baik," ungkap Simon.
Baca juga: Pemkab Malaka Teken MoU Kesehatan Gratis dengan RSUD Gabriel Manek
Disisi lain Simon mengatakan bahwa Kabupaten Malaka memiliki potensi alam yang cukup besar serta di back up dengan sumber daya manusia yang suka bertani sejak sediakala tentu ini menajdi modal dasar bagi pemerintah.
"Kalau mau bertani jangan tanggung-tanggung. Jangan punya lahan satu petak sudah mulai pukul dada bahwa sudah jadi petani. Bukalah lahan 2-10 hektar sehingga lahan-lahan yang tidur selama ini kita manfaatkan secara baik. Sebab kita boleh mencari pasar yang hebat sepanjang produksi kita juga memungkinan tapi kalau produksi dan stok kita tidak cukup ya untuk pemasaran juga agak susah," pungkasnya.(*)