Bernadeta Optimistis 5 Paket Pekerjaan yang Ditanganinya Selesai Tepat Waktu

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kanis Jehola

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Kasatker PJPA NTT Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Bernadeta Tea, SST, MSi, MT optimistis pekerjaan lima paket regular yang ditanganinya pada tahun anggaran 2021 bisa selesai tepat waktu sesuai masa kontrak.

Optimistis Bernadeta ini disampaikannya saat dihubungi POS-KUPANG.COM  di Kupang, Senin 6 September 2021.

Kelima paket regular yang dibiayai dana APBN 2021 itu masing-masing dua paket di daratan Timor, dua paket di Pulau Flores, dan satu paket di Pulau Sumba.

Di Pulau Timor, dua paket yang ditangani yakni rehabilitasi saluran suplesi Bendung Tasipa DI Tilong di Kabupaten Kupang. Realisasi pekerjaan hingga saat ini sudah mencapai 60 persen.

Baca juga: Petani Sawah Korban Terdampak Kerusakan Bendung Kambaniru di Sumba Timur Diminta Bersabar

Berikutnya pekerjaan bendung dan jaringan irigasi DI Netemnanu di wilayah perbatasan Kabupaten Kupang. Realisasi fisik pekerjaan hingga saat ini hampir 50 persen.

“Realisasi fisik pekerjaan dua paket regular tersebut sesuai schedule (target). Saya optimistis kedua paket tersebut selesai tepat waktu sesuai target bulan Desember 2021,” katanya.

Sementara di Pulau Flores, ada dua paket pekerjaan yang ditangani, yaitu pekerjaan bendung dan saluran DI Nebe di Kabupaten Sikka. Realisasi pekerjaan sampai saat ini sudah 40 persen.

Berikutnya pekerjaan saluran irigasi DI Mbay  di Kabupaten Nagekeo. Realisasi pekerjaan saat ini juga 40-an persen.

Baca juga: Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Kunjungi Bendung Kambaniru

“Memang realisasi pekerjaan kedua paket ini terjadi deviasi negatif tapi tidak jauh atau tipis. Saya juga optimistis hingga akhir tahun anggaran kedua paket pekerjaan ini selesai tepat waktu,” katanya.

Sedangkan  di Pulau Sumba, pekerjaan yang dilaksanakan tahun ini ialah pengerjaan saluran irigasi DI Baing, di Kabupaten Sumba Timur. Realisanya hingga saat ini sudah mencapai 80 persen.

“Tidak ada hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan. Cuma karena saat awal pekerjaan, airnya tidak ditutup,” katanya. (*)

Baca Berita NTT Lainnya