Jokowi
Meski Akses Data Pribadi Jokowi Sudah Ditutup, Gibran Rakabuming Tetap Ingatkan Ini pada Masyarakat
Keamanan data pribadi semakin menjadi sorotan di tengah masyarakat. Hal ini tak lepas usai data pribadi Presiden Joko Widodo tersebar di dunia maya.
Gibran menjelaskan untuk sertifikat vaksin yang sudah diterima masyarakat disarankan untuk langsung di masukan ke aplikasi Peduli Lindungi agar data aman.
"Kalau sudah vaksin tidak usah diprint, tidak usah dibuat status, cukup pakai Peduli Lindungi saja," kata Gibran.
"Nanti takutnya ada yang iseng, NIK dibuat nyewa VCD," tambahnya.
Sudah Ditutup
Baca juga: Wacana Presiden 3 Periode, Jokowi Sebut Sejumlah Ketum Parpol Sudah Pasang Baliho
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait kabar bocornya data pribadi dan sertifikat vaksin milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di media sosial (medsos) Twitter.
Budi mengatakan saat ini akses data pribadi sang presiden sudah ditutup.
Diketahui, sebelumnya dikabarkan sertifikat vaksin Covid-19 milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebar dan viral di media sosial.
Hal itu berawal dari terkuaknya data pribadi Presiden, mulai dari nama, tanggal lahir, hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Data tersebut pun digunakan warganet untuk mengecek sertifikat vaksin milik Jokowi.
Kemudian, sertifikat milik Jokowi pun di-publish di platform Twitter.
Baca juga: WACANA PRESIDEN RI TIGA PERIODE: Jokowi: Saya Bukan Ketum Parpol
Dikatakannya, tak hanya milik presiden, data pribadi milik beberapa pejabat juga sempat tersebar.
"Sekarang sudah dirapikan, sekarang data pejabat sudah ditutup."
"Bukan hanya bapak Presiden, tapi banyak pejabat yang NIK-nya jadi sudah tersebar informasinya ke luar."
"Kita menyadari itu, sekarang kami tutup beberapa pejabat yang sensitif, yang memang beberapa data pribadinya sudah terbuka akan kami tutup," jelas Budi dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Kompas TV, Jumat (3/9/2021).
Budi Gunadi Sadikin juga mengingatkan bahwa NIK adalah data privasi seseorang.