KKB Papua

Diserang KKB Papua, Prajurit Ini Jadi Saksi Hidup Pembantaian Rekan-Rekannya di Posramil Kisor

Dua orang perawat ini jadi saksi penyerangan Pos Ramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis 2 September 2021 sekitar pukul 03.00 WIT dini hari

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Suasana evakuasi 3 orang prajurit TNI dari dalam Posramil Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Jumat 3 September 2021 pagi. 

POS-KUPANG.COM – Peristiwa penyerangan Pos Rayon Militer (Posramil) Kisor, Papua Barat, hingga kini jadi perbincangan hangat publik Indonesia.

Betapa tidak. Penyerangan yang dilakukan dini hari itu menewaskan empat prajurit yang sedang tertidur pulas di posramil tersebut.

Tak hanya prajurit yang tewas, tetapi beberapa orang lainnya juga menderita luka-luka akibat penyerangan secara mendadak itu.

Kini terungkap bahwa pelaku penyerangan itu adalah kelompok separatis yang biasa disebut sebagai KKB Papua.

Tentang peristiwa penyerangan itu sendiri, kini terungkap bahwa perawat juga menjadi saksi atas kejadian tersebut.

Perawat yang bernama Gunat itu, bertugas di Puskesmas Aifat Selatan, fasilitas kesehatan masyarakat yang berdekatan dengan Pos Rayon Militer (Posramil) di Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Kamis 2 September 2021, sekitar pukul 03.00 dini hari WIT.

Baca juga: Perwira TNI Pangkat Lettu Gugur Diserang KKB Papua , Disambut Secara Militer, Keluarga Histeris

Dalam insiden tersebut empat orang prajurit meninggal dunia, dan dua prajurit lainnya mengalami luka bacok.

Perawat itu menuturkan, sekitar pukul 03.00 dini hari, ia mendengar suara orang berlari dan tak lama kemudian terdengar suara tembakan.

Setelah itu jedah beberapa saat kemudian terdengar lagi suara tembakan.

"Tapi saya tidak tahu bunyi tembakan dari arah mana. Karena saat itu kondisi mulai ramai," kata Gunat.

Hal yang sama dituturkan Murni. Perawat ini mengaku sempat ketakutan saat pintu rumah mereka diketuk oleh anggota TNI yang terluka dan meminta pertolongan.

"Saya pikir orang sana yang mengetuk pintu jadi kami tidak jawab kemudian anggota TNI itu sampai mendorong pintu dan meminta pertolongan kepada perawat kami saat masuk rumah, korban sudah tidak berdaya akibat luka di sekujur tubuhnya," kata Murni.

Sementara kesaksian lain yang lebih nyata, diungkapkan langsung oleh Pratu Iqbal, prajurit TNI yang selamat dari penyerangan itu.

Baca juga: Kapolda Papua Barat: Sosok Ini yang Bunuh 4 Prajurit TNI di Posramil Kisor, Kaki Tangan KKB Papua?

Begini Kesaksian Pratu Iqbal

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved