Berita Manggarai Timur

Manggarai Timur Tempati Urutan Ke-8 Angka Kemiskinan di NTT

Pengentasan kemiskinan ekstrem NTT pemerintah pusat bertekad mengentaskan kemiskinan ekstrim yang terjadi di Indonesia

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ARIS NINU
Kepala BPS Kabupaten Manggarai Timur, Angela Regina Maria Wea 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Pengentasan kemiskinan ekstrem NTT pemerintah pusat bertekad mengentaskan kemiskinan ekstrim yang terjadi di Indonesia.

Untuk memulai program tersebut, lima kabupaten di NTT akan dijadikan pilot proyek yaitu Sumba Tengah, Sumba Timur, TTS, Manggarai Timur, Sumba Timur dan Rote Ndao.

Terkait hal ini Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Manggarai Timur, Angela Regina Maria Wea, ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Kamis 2 Agustus 2021, menjelaskan, angka kemiskinan di Kabupaten Manggarai Timur (P0) sebesar 26,52 persen dengan rata-rata deviasi dari garis kemiskinan (P1) 4,50 persen dan rata-rata deviasi antar penduduk miskin (P2) 0,99 persen.

P0 Manggarai Timur mengalami peningkatan 0,03 poin dibandingkan tahun 2019 tetapi kualitas kemiskinan membaik yaitu P1 menurun dari 4,74 menjadi 4,50 persen dan P2 juga menurun dari 1,15 menjadi 0,99 persen.

Baca juga: 10 Kabupaten Direncanakan Jadi Pilot Project Pengentasan Kemiskinan di NTT

Menurut Angela, semakin mudah mengentaskan kemiskinan karena rata-rata penduduk miskin semakin mendekat di sekitar garis kemiskian (GK) (P1), dengan variasi antara orang miskin rendah, atau tidak ada yang terpuruk sekali (P2).

Angka kemiskinan Manggarai Timur menempati posisi ke-8 setelah Sumba Tengah (34,49 persen), Sabu Raijua (30,18 persen), Sumba Timur (29,65 persen), Sumba Barat (28,17 persen), Sumba Barat Daya (28,00 persen), Rote Ndao (27,54 persen), dan Timor Tengah Selatan (27,49 persen).

Angela juga menjelaskan, kemiskinan ekstrem merupakan istilah yang mengacu pada Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dimana pendapatan sebesar 1,9 US dollar PPP (purchasing power parity) per hari. Dimana kriterianya, Kriteria Bank Dunia <1,9 $ppp (purchasing power parity) per hari.

"Angka Kemiskinan Ekstrem tidak dirilis BPS. Data kemiskinan kita menggambarkan orang yang sangat miskin karena pendekatan pengeluaran terhadap kebutuhan dasar atau basic needs approach atau kebutuhan sangat dasar. Jadi dapat dikatakan sebagai pendekatan terhadap kemiskinan ekstrim. Orang yang tiba-tiba miskin tidak digambarkan dalam data kita,"jelas Angela.

Baca juga: Gubernur NTT: Atasi Kemiskinan melalui Pengembangan Potensi Daerah

Ditanya ada berapa desa miskin dan berapa yang tingkat kemiskinan ekstrim di Kabupaten Manggarai Timur, kata Angela, angka kemiskinan dihitung berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Konsumsi Pengeluaran (Susenas KP) Maret 2020 dengan tingkat kecukupan sampel untuk estimasi hanya sampai tingkat kabupaten/kota.

"sehingga kita tidak mempunyai data sampai tingkat kecamatan atau desa,"ungkap Angela. (*)

Baca Berita Manggarai Timur Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved