Laut China Selatan

China Bikin Geger, Nekat Buat Peraturan yang Bikin Amerika dan Sekutu Meradang, Apa Itu?

Tingkah Amerika dan beberapa negara sekutunya seakan membuat laut surga dunia itu menjadi semakin panas.

Editor: maria anitoda
Tribunnews.com
Kapal Perang milik Inggris saat melintasi perairan sengketa Laut China Selatan 

POS-KUPANG.COM- Kondisi laut china selatan saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Tingkah Amerika dan beberapa negara sekutunya seakan membuat laut surga dunia itu menjadi semakin panas.

Kapal induk Inggris bahkan pernah merapat di wilayah laut china selatan yang diklaim China sebagai miliknya.

Kapal perang Jerman juga pernah terlihat memasuki wilayah tersebut.

Baca juga: China Makin Sok Kuasa di Laut China Selatan, Mulai 1 September 2021 Setiap Kapal Asing Wajib Lapor

Latihan besar-besaran juga dilakukan Amerika dan sekutunya begitupun dengan China.

Dilansir dari IntisariGrid.Id, China mengklaim sebagian besar wilayah perairan Laut China Selatan yang juga disengketakan oleh beberapa negara lain, termasuk Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Mengutip Kompas.com, China sendiri mengeklaim sekitar 90 persen dari perairan tersebut yang meliputi area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi.

Seorang ilmuwan dari Sasakawa Peace Foundation yang berbasis di Tokyo, Jepang, Bonji Ohara, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa Laut China Selatan adalah kunci keamanan China.

Baca juga: China Picu Kemarahan Dunia, Wajibkan Tiap Kapal Laporkan Muatan Saat Lewati Laut China Selatan, Lho?

Ohara mengatakan ada tiga alasan mengapa China getol mengeklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan, seperti melansir Anadolu Agency.

Pertama, Laut China Selatan penting untuk patroli strategis kapal selam rudal balistik nuklir. Akses tersebut diperlukan untuk dapat memasuki Samudra Pasifik guna pencegahan terhadap invasi nuklir AS.

Kedua, Laut China Selatan akan berfungsi sebagai zona penyangga bagi China jika AS melakukan serangan militer terhadap China daratan.

Ketiga, sektor transportasi laut China membutuhkan jalur laut. Sedangkan Laut Cina Selatan menyumbang setidaknya sepertiga dari perdagangan maritim global.

Baca juga: China Merasa Ditembak Oleh Pernyataan Kamala Harris Soal Laut China Selatan

Dengan klaimnya tersebut, China pun membuat sebuah langkah baru yang dapat memiliki konsekuensi bagi jalur bebas kapal militer dan komersial di Laut China Selatan yang juga dapat membuat dunia murka dengan China.

Pada hari Minggu, pihak berwenang China mengatakan bahwa mereka akan meminta sejumlah kapal “untuk melaporkan informasi mereka” ketika melewati apa yang dilihat China sebagai "perairan teritorial"-nya, mulai 1 September 2021.

Menurut perkiraan Kementerian Luar Negeri India (MEA), perdagangan bernilai lebih dari $5 triliun melewati Laut China Selatan, dan 55% perdagangan India melewati perairannya dan Selat Malaka.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved