Berita Manggarai Barat
Proyek Pembangunan Persemaian Modern Labuan Bajo KLHK, Ini Komentar Anggota DPRD Mabar
Proyek Pembangunan Persemaian Modern Labuan Bajo KLHK, Ini Komentar Anggota DPRD Mabar
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
"Ini untuk siapa dan untuk tujuan apa. Ini sumber air banyak sekali, tadi kita lihat ada sumber mata air, tapi mereka bilang bukan sumber mata air. Jadi 2-3 tahun ke depan bisa hilang sumber mata air yang ada di dekat galian mereka. Kalau tidak terlalu urgent untuk kepentingan masyarakat mabar atau NTT yang mereka bilang tadi ya jangan dipaksakan, pertimbangkan dulu yang menjadi kepentingan masyarakat Manggarai Barat," katanya.
"Kita di sini di satu sisi berterima kasih Sudah membuat pariwisata Labuan bajo semakin hebat, Tapi apa manfaatNya pariwisata kalau lingkungan hidup yang ada di sekitarnya juga dirusak," Tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Mabar, Marselinus Jeramun meminta Bupati Mabar, Edistasius Endi untuk turun ke lokasi tersebut.
Sebab, hutan tersebut dinilai sebagai hulu sungai Wae Mese yang selama ini menjadi sumber air bagi warga Labuan Bajo.
Jika aktivitas pemotongan pohon dilakukan, dikhawatirkan debit air bagi warga Labuan Bajo akan berkurang.
"Di sini ada 4 mata air yang menyuplai air ke Wae Mese. Nah kalau di sini sudah dimatikan secara sistematis atau by design ini ya pertanyaan kita proyek air wae Mese senilai Rp 47 milyar, sumber air dari mana lagi," katanya.
Di kesempatan yang sama, Karyawan Pelaksana Proyek PT Mitra Eclat Gunung Arta (MEGA), Fadlin mengakui proyek tersebut merupakan proyek dari KLHK dengan total lahan seluas 30 hektare.
Saat ini, pembagunan yang dilakukan yakni pembangunan tahap kedua dengan luas lahan 3.2 hektare. (*)
Berita Manggarai Barat Lainnya