Timor Leste
Xananan Gusmao Hadapi Masa Depan dengan Kesedihan, 2 Kali Menikah 2 Kali Pula Bercerai, Simak Ini
Siapa tak kenal Xanana Gusmao? Menyebut namanya saja, sosok yang satu ini tentu saja bisa langsung diingat. Dia adalah pejuang kemerdekaan Timor Leste
POS-KUPANG.COM – Siapa tak kenal Xanana Gusmao? Menyebut namanya saja, sosok yang satu ini tentu saja bisa langsung diingat.
Dialah Presiden pertama Timor Leste dan sempat pula menjabat Perdana Menteri untuk negara baru tersebut.
Ini belum diungkap seluruhnya soal pelbagai jabatan mentereng yang disandang oleh pria yang satu ini.
Namun tahukah Anda, bahwa dibalik kemewahan hidup yang ia jalani sebagai pejabat, ia juga punya masa depan yang memang harus diperjuangkan?
Xanana Gusmao memang seorang pejuang. Ia menjadi pejuang kemerdekaan Timor Timur sejak masih berusia muda.
Ia juga harus terus berjuang menjadikan Timor Leste sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh di dunia.
Namun ingkatkah kalian bahwa perjuangannya tersebut ternyata dibayar mahal.
Baca juga: Tahun 2013 Ada Kejadian Mengerikan di Timor Leste, 12 Tewas 200 Luka-luka, Bumi Lorosae Panas
Pasalnya, Xanana Gusmao sempat ditangkap di tempat persembunyiannya lalu dipenjarakan oleh pemerintah Indonesia.
Ketika dalam tahanan itulah Presiden Indonesia BJ Habibie memberikan opsi kepada masyarakat Timor Timur, apakah memilih bergabung dengan Indonesia atau opsi kedua memilih tinggalkan Indonesia.
Dari opsi tersebut, Timtim akhirnya memilih pisah dan menjadi negara merdeka pada Mei tahun 1998 silam dan selanjutnya menjadi negara Timor Leste.
Atas pilihan itulah, setahun kemudian, tepatnya 7 September 1999, Xanana Gusmao dibebaskan dari penjara LP Cipinang Jakarta.
Selepas dari penjara itulah, kehidupan Xanana Gusmao selanjutnya langsung berubah.
Menikahi Kristy Sword di tahun 2001 dan setahun kemudian tepatnya 2002 Xanana Gusmao diangkat menjadi presiden pertama Timor Leste.
Berikutnya, selepas jabatan Presiden, Xanana Gusmao dipercayakan kembali menjadi Perdana Menteri Timor Leste.
Selanjutnya, Xanana Gusmao lagi-lagi mengemban sejumlah tugas mentereng demi mengantar nasib negara itu menjadi lebih baik.
Hanjya saja, dalam menjalani hidup sebagai pejabat dan sejumlah predikat lainnya, Xanana Gusmao justeru mengungkapkan kesedihannya.
Ia bersedih lantaran gagal dalam menjaga dan merawat rumah tangganya, gagal dalam merajut kebahagiaan hidup bersama anak dan istri.
Baca juga: Cerita Orang Timor Leste Jadi Pekerja di Pertanian Australia, Kami Bahagia di Sini
Dikutip dari Wikipedia.org, ketika Xanana Gusmao berusia 19 tahun, ia bertemu dengan Emilia Batista dan langsung menikahinya pada tahun 1965.
Dari pernikahannya dengan Emilia Batista, Xanana Gusmao dikaruniai dua orang anak, yakni Eugenio dan Zenilda.
Lalu pada tahun 1999, Xanana Gusmao menceraikan Emilia Batista kemukdian menikahi Kirsty Sword.
Dari pernikahan kedua ini, Xanana Gusmao dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Alexander Sword Gusmao.
Semasa aktivitasnya dalam pergerakan-pergerakan kemerdekaan, Gusmao sering terlibat dalam organisasi-organisasi revolusioner.
Pada 1971, ia bergabung dengan organisasi nasionalis pimpinan Jose Ramos Horta. Pada 1975, dimana situasi politik di Timor Leste sedang terjadi konflik horizontal antar 2 faksi, Gusmao sempat dipenjarakan oleh faksi lawan pada pertengahan 1975.
Xanana Gusmao tidak tercatat mengenyam pendidikan tinggi, diceritakan setelah lulus SMA, ia langsung bekerja serabutan.
Xanana Gusmao adalah presiden perdana Negara Timor Leste yang baru merdeka pada 20 Mei 2002. Ia mendapat banyak penghargaan dari beberapa Negara.
Penghargaan-penghargaan itu diterima karena pemikiran-pemikirannya tentang kebebasan berpikir.
Semua itu terungkap dalam sebuah buku otobiografi Xanana Gusmao yang berjudul "To Resist, To Win".
Baca juga: Prediksi Xanana Gusmao, Timor Leste Akan Kiamat Pada 10 Tahun Mendatang, Benarkah Jadi Negara Mati?
Dari sekelumit kisah ini akhirnya diketahui bahwa Xanana Gusmao memang identik dengan sejarah perjuangan kemerdekaan dan Timor Leste.
Meski kisah kepahlawananya terkenal di Negara baru tersebut, namun Xanan Gusmao tersandung hidup dalam kisah rumah tangganya.
Dilansir Intisari-Online dari The Sydney Morning Herald, Xanana Gusmao memiliki istri bernama Kirsty Sword Gusmao.
Namun, pernikahannya kandas setelah membina 15 tahun rumah tangga.
Kisah cintanya semua berawal sejak zaman perlawanan antara Timor Leste dengan Indonesia.
Xanana Gusmao jatuh cinta dengan seorang agen rahasia yang pernah mendatanginya di sel penjaranya di ibukota Jakarta.
Namun, kini keduanya telah bercerai pada 2015 silam.
"Kami ingin memberi tahu teman, kolega dan banyak pendukung kami, yang luar biasa tentang keputusan kami untuk berpisah sebagai pasangan," kata Gusmao.
Setelah perceraiannya, Sword bersama anaknya kemudian tinggal di Melbourne Australia.
"Seperti semua pasangan, yang memutuskan melakukan ini, itu tidaklah mudah," katanya.
Baca juga: Timor Leste-Indonesia Memulai Perundingan Batas Laut Benarkan Xanana Gusmao Yang Akhiri Batas Darat?

"Kami berdua telah mengabdikan banyak hidup kami untuk mengupayakan kemerdekaan Timor Leste, kemudian seluruh hidup kami terkait dengan membangun sebuah bangsa dari bawah," jelasnya.
Dia mengatakan perceraiannya dengan Kirsty setelah Xanana Gusmao mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri pada 2015 silam.
Kisah cinta Kirsty dan Xanana Gusmao, dimulai sejak perlawanan melawan Indonesia, untuk mengupayakan kemerdekaan Timor Leste.
Ia bekerja menyamar untuk gerakan perlawanan Timor Leste dengan kode nama "Ruby Blade", Sword bertemu dengan Gusmao di penjara Jakarta pada tahun 1994.
Dia berhasil mendapatkan izin masuk ke penjara itu padahal dia berada di pihak Timor Leste.
"Saya berjabat tangan dengan Xanana dan saya harus berpura-pura bahwa saya tidak terlalu tertarik padanya," kata Sword pada 2002.
Fasih berbahasa Indonesia setelah dibesarkan di Bendigo dan Melbourne dan menyelesaikan gelar di Melbourne University, Sword bekerja sebagai guru dan juru kampanye hak asasi manusia di Jakarta.
Ketika itu dia mulai menyampaikan pesan dari Xanana di depan polisi dan tentara Indonesia.
Dia menggambarkan Gusmao, seorang pemimpin yang cerdik dalam perjuangan kemerdekaan Timor Timur.
Telah menjalani tujuh tahun dari hukuman penjara 20 tahun sebelum dibebaskan pada tahun 1999 setelah orang Timor Leste memilih untuk melepaskan diri dari Indonesia.
Baca juga: Polisi Timor Leste Tangkap Pendukung Eks Pastor yang Diduga Terlibat Pelecehan Anak di Bawah Umur
Beberapa orang terkejut ketika Sword, lalu menjadi sekretarisnya dan jatuh cinta dengan mantan pemimpin gerilyawan yang karismatik itu.
Mereka menikah pada tahun 2000 dan putra pertama mereka, Alexandre, lahir setelah itu.
Sword pindah ke Timor Leste sebagai rumahnya dan menjadi dikagumi secara luas di antara orang Timor Leste saat dia berkomitmen untuk pekerjaan menjadi ibu negara.
Pada saat itu Timor Leste adalah negara terbaru di dunia yang berjuang untuk pulih dari reruntuhan dan pertumpahan darah setelah serangan kekerasan oleh milisi pro-Indonesia untuk pemungutan suara kemerdekaan.
Dia mendirikan Alola Foundation pada tahun 2001 untuk memenuhi kebutuhan perempuan Timor Leste dan keluarga mereka.
Bekerja sebagai duta pendidikan di negara yang tetap menjadi salah satu negara termiskin di dunia.
Pada 2008, Sword melindungi anak-anaknya dari pemberontak bersenjata yang mengintai rumah keluarganya di perbukitan di atas ibukota Dili.
Selama upaya pembunuhan terhadap suaminya, setelah presiden Timor Leste Jose Ramos Horta ditembak dan hampir terbunuh di rumahnya.
Sword pindah sementara ke Rosebud di pinggiran Melbourne pada akhir 2012 saat dia menjalani perawatan untuk kanker payudara.
Gusmao mengatakan Sword akan melanjutkan perannya sebagai presiden Alola dan akan sering berkunjung ke Timor Leste tempat putra mereka dilahirkan dan dibesarkan.
Baca juga: Terletak di Utara Dili, Ternyata Timor Leste Punya Surga di Dasar Laut, Pecinta Diving Wajib Coba!
Alola merupakan yayasan yang didirikan oleh Kirsty Sword. Yayasan Alola bergerak di bidang pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak-anak.
Xanana Gusmao mengatakan akan melanjutkan peran barunya sebagai Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Timor Leste dan akan sering berkunjung ke Melbourne, di mana putra-putranya juga akan memiliki rumah.
"Kami menghadapi masa depan dengan beberapa kesedihan tentu saja, tetapi tanpa penyesalan karena kemitraan dan perjalanan kami unik dan kaya akan pengalaman," kata Gusmao.
"Kami didukung oleh prospek Timor Leste yang damai dan makmur," katanya.
Gusmao mengatakan dia dan Sword akan terus bekerja sama untuk kepentingan Timor Leste, menambahkan itu adalah sesuatu yang anak-anak kami pahami karena itu adalah warisan mereka.(*)
Berita Lain Terkait Xanana Gusmao
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Xanana Rela Hujan-hujanan untuk Lihat Penembak Dirinya"