Breaking News

Timor Leste

Tahun 2013 Ada Kejadian Mengerikan di Timor Leste, 12 Tewas 200 Luka-luka, Bumi Lorosae Panas

Pemerintah Timor Leste sendiri pada 2013 melarang dilakukannya latihan semua komunitas seni bela diri lokal menyusul kekerasan geng.

Editor: maria anitoda
istimewa
Bendera Timor Leste 

POS-KUPANG.COM- Ratusan anggota perguruan silat Timor Leste yang masuk wilayah Indonesia secara ilegal dideportasi oleh pihak Imigrasi Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Deportasi dilakukan secara bertahap, yang terbaru sebanyak 164 orang dipulangkan ke Timor Leste.

Kepala Kantor Imigrasi Atambua KA Halim, pada Sabtu (21/8/2021) mengungkapkan, 164 warga Timor Leste tersebut terdiri dari 159 orang laki-laki dan lima orang perempuan.

Sebelum dideportasi, mereka ditampung dan didata di Kantor Kodim Belu kemudian dikawal langsung menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain.

Baca juga: Cerita Orang Timor Leste Jadi Pekerja di Pertanian Australia, Kami Bahagia di Sini

"Mereka diangkut menggunakan lima mobil truk milik TNI," kata Halim, dikutip Kompas.com.

Setelah berada di PLBN Motaain, mereka dikumpulkan lagi di ruang terbuka pada gedung Pasar PLBN Motaain.

Di tempat tersebut, dilakukan proses serah terima dari Imigrasi Indonesia ke Imigrasi Timor Leste dan disaksikan TNI, Polisi, BNPP, Bea-cukai serta perwakilan dari Pemda Belu dan perwakilan Timor Leste

Sebelumnya, deportasi pertama dilakukan terhadap 113 orang dilakukan pada Selasa (10/8/2021). Kemudian, deportasi kedua terhadap 252 orang, pada Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Timor Leste-Indonesia Memulai Perundingan Batas Laut Benarkan Xanana Gusmao Yang Akhiri Batas Darat?

Mereka diketahui masuk ke wilayah Indonesia untuk mengikuti acara perguruan silat di Atambua, Kabupaten Belu.

Pemerintah Timor Leste sendiri pada 2013 melarang dilakukannya latihan semua komunitas seni bela diri lokal menyusul kekerasan geng yang mematikan terjadi di negara tersebut.

Melansir news.com.au (23/9/2013), Sedikitnya 12 orang Timor Leste tewas dan lebih dari 200 terluka dalam dua tahun akibat perkelahian antar klub pencak silat, kata Armando Monteiro, kepala detektif Polri.

Dua tewas di Indonesia, sementara kematian dan cedera lainnya terjadi di Inggris dan Irlandia.

Baca juga: Polisi Timor Leste Tangkap Pendukung Eks Pastor yang Diduga Terlibat Pelecehan Anak di Bawah Umur

Dia mengatakan jumlah korban kemungkinan lebih tinggi karena banyak orang takut melaporkan aktivitas geng atau pergi ke rumah sakit untuk perawatan.

"Setiap anggota klub seni bela diri yang melanggar resolusi pemerintah akan diproses secara hukum," kata Monteiro.

"Tidak ada toleransi untuk kegiatan seni bela diri di negara ini," katanya.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved