Timor Leste
Prediksi Xanana Gusmao, Timor Leste Akan Kiamat Pada 10 Tahun Mendatang, Benarkah Jadi Negara Mati?
Setelah lepas dari Indonesia tahun 1999 lalu, Timor Leste akhirnya memproklamirkan diri sebagai negara merdeka dan berdaulat pada tahun 2002.
Namun, dia mengatakan bahwa meski dana ratusan triliun rupiah itu cair, 10 tahun mendatang Timor Leste akan menjadi negara yang mati.
Diwartakan The Oekui Post, laporan trimestral dari Banco Central Timor Leste (BCTL), baru-baru ini mengumumkan bahwa,
jumlah dana perminyakan Timor Lester yang tersimpan di Bank New York sebesar 18,4 miliyar dolar AS (Rp 273 triliun – kurs Rp 14.840).
Baca juga: Gelombang Ketiga, Pemerintah Indonesia Kembali Deportasi 164 WNA Timor Leste Melalui PLBN Motaain

Mulai 2021, Pemerintah Timor Leste akan menggunakan uang simpanan itu sebagai kebutuhan belanja negaranya sebesar 1,4 miliyar dolar AS atau Rp 20,77 triliun.
Sehubungan dengan hal itu, banyak orang yang mulai berfikir dan prihatin terhadap keberlanjutan kondisi keuangan Timor Leste.
Sebuah seminar digelar di negara itu untuk mendiskusikan segala prioritas anggaran nasional Timor Leste.
Dalam acara itu, mantan PM dan juga pejabat kharismatik Timor Leste, Xanana Gusmao percaya bahwa negaranya memiliki uang yang disimpan di Bank New York.
Gusmao juga sangat percaya bahwa Rancangan Anggaran Negara akan lolos di tingkat parlemen, karena memiliki suara mayoritas.
“Anggaran bisa saja lolos, tetapi prosedurnya yang bermasalah,” katanya.
Ia menambahkan, dana perminyakan masih ada.
Dipimpin Taur Matan Ruak
Tetapi menurutnya, jika pemerintah Taur Matan Ruak memimpin hingga 10 tahun lagi, semua orang akan mati.
Anak kecil di Timor Leste terlihat kelaparan dan kurang gizi.
Dia mengambil contoh, untuk membayar hotel yang digunakan untuk karantina, bayar catering, juga tidak tahu bagaimana cara kelola uang.
Pemerintahan itu juga tutup mata dalam menganggarkan untuk proyek yang bersifat emergensi, seperti pandemi Covid-19.
Baca juga: Meski Bukan Siapa-Siapa, Xanana Gusmao Tak Mau Jauh dari Rakyat, Nitizen Bandingkan dengan Indonesia