Berita Lembata

Forum PRB Lembata Ajak Masyarakat Pesisir Bangun Talud Cegah Abrasi di Pesisir Lewoleba

Forum PRB Lembata Ajak Masyarakat Pesisir Bangun Talud Cegah Abrasi di Pesisir Lewoleba

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Pembuatan talud alami mencegah abrasi dengan metode Hybrid Engineering, Rabu, 11 Agustus 2021 pagi. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Talud alami pencegah abrasi yang dibuat relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana ( Forum PRB) Kabupaten Lembata dengan metode hybrid egineering di lokasi pantai SGB Bungsu, pesisir Lewoleba disebut sukses menjebak pasir dari ancaman abrasi.

Beberapa waktu lalu, Forum PRB Lembata melakukan mendirikan talud alami atau benteng hidup dari bambu, batang pohon, daun kelapa kering dan material yang adaptif yang mudah ditemukan di pesisir Lewoleba.

Metode ini disebut hybrid engineering, metode ramah lingkungan mencegah abrasi pantai yang nampak nyata di pesisir Lewoleba.

Untuk aksi berikutnya, para relawan berkomitmen mengadvokasi masyarakat pesisir supaya terlibat aktif mendirikan talud alami untuk mencegah abrasi yang semakin parah di pesisir Lewoleba.

Baca juga: Forum PRB Lembata Imbau Warga Supaya Waspada Luapan Kali

Dalam diskusi di Hotel Anisa, Lewoleba, Selasa, 24 Agustus 2021, kemarin, Ketua Divisi Mitigasi Forum PRB Lembata, Achan Raring, mengungkapkan perlu ada semacam kegelisahan bersama dari masyarakat bahwa ancaman abrasi semakin nyata. Kegelisahan ini tentunya yang akan menyadarkan masyarakat pesisir untuk melakukan aksi penyelamatan dini pencegahan abrasi.

Lebih jauh, Achan mengakui telah terjadi perubahan signifikan situasi pantai di lokasi talud alami dibangun tersebut. Dia menggambarkan kalau volume pasir yang berhasil dijebak oleh talud alami.

Artinya, sudah ada daratan pasir yang terbentuk dari talud alami yang dibuat. Ini menunjukkan betapa efektifnya talud alami dengan metode hybrid engineering.

Oleh sebab itu, tim relawan Forum PRB Lembata perlu berupaya mengadvokasi komunitas pesisir supaya bisa bergerak sendiri menyelamatkan ruang hidup mereka dari ancaman abrasi.

Baca juga: Atasi Kelangkaan APD, Relawan Forum PRB Lembata Produksi 10 Ribu Pelindung Wajah Bagi Tenaga Medis

Relawan Forum PRB Lembata akan rutin membangun talud alami itu di Pantai SGB Bungsu setiap hari Minggu.

Selain itu, pada tanggal 27 Agustus 2021, tim advokasi Forum PRB Lembata akan melaksanakan pertemuan dengan komunitas pesisir bertempat di lokasi talud alami Forum PRB Lembata di pantai SGB Bungsu.

Dalam catatan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kabupaten Lembata Abrasi Pantai terjadi di Pulau Lembata terjadi sejak 1975.

Panjang abrasi atau air laut masuk ke daratan di wilayah itu kurang lebih 87,30 meter.

Namun sejak saat itu, tidak ada upaya berbagai pihak untuk menahan laju abrasi yang kian meluas tersebut.

Titik terparah abrasi pantai di Lembata, terjadi di pantai SGB Bungsu hingga lebih dari 3 km ke arah Barat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved