Capres 2024
Ganjar Pranowo Diusung Gantikan Jokowi, Ahmad Muzani Diam-Diam Temui Hasto di Markas PDIP, Ada Apa?
Meski pemilihan presiden di Indonesia masih berlangsung tahun 2024, namun skenario peningkatan elektabilitas Ganjar Pranowo kini mulai dilakukan.
Wacana duet Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang terus bergulir.
Terbaru, terdengar kabar ada skenario yang bisa diambil Jokowi dengan memperpanjang masa jabatan presiden maksimal tiga tahun.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Network, pembicaraan skenario itu sudah berkembang di parlemen dan didiskusikan.
Opsi tersebut dapat diambil jika skenario perpanjangan tiga periode presiden urung dilakukan.
Meski demikian, kedua skenario itu tetap membutuhkan amandemen Undang-Undang Dasar 1945.
Perubahan konstitusi harus diusulkan minimal oleh satu per tiga anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat atau 237 dari 711 anggota DPR dan DPD.
Sumber Tribun Network menyebut nantinya ada dua pasal dalam konstitusi yang akan berubah jika amandemen konstitusi dilakukan.
Yakni menyelipkan ayat perpanjangan masa jabatan dalam keadaan darurat di pasal 7, serta menambahkan kewenangan MPR untuk menetapkan perpanjangan masa jabatan presiden dan wakil presiden dalam kondisi darurat.
Baca juga: Prabowo, Anies atau Ganjar, Siapa Unggul? Ini Hasil Survei Capres 2024 Dilakukan 7 Lembaga Survei
Kondisi darurat yang dimaksud terkait dengan pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang dihasilkan dari pandemi itu sendiri.
Bahkan, sumber yang tak mau disebutkan namanya itu menilai duet Jokowi-Prabowo (Jokpro) bisa saja diwujudkan.
Sebab ada pembicaraan juga bahwa perpanjangan masa jabatan presiden, tidak diikuti oleh perpanjangan masa jabatan wakil presiden.
Konon, penggunakan kondisi darurat guna memuluskan skenario-skenario itu akan dimunculkan dekat 2024 atau kemungkinan lebih cepat dari itu.

Kedekatan PDIP-Gerindra
Kedekatan PDIP dan Gerindra semakin terlihat pasca berlangsungnya Pilpres 2019 lalu.
Saat itu, Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDIP 'meminang' Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi menteri pertahanan di kabinetnya.