Berita Pemprov NTT
Elcid Li Bantah Ajak Ribut Rektor Undana Prof Fred Benu
"Saya pantang arogansi kebrutlalan kekuasan demi pelayanan gratis demi warga negara disaat pandemi, tanpa kompromi
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Perwakilan Forum Academia NTT (FAN) Elcid Li membantah dirinya mengajak ribut rektor Undana Prof Fred Benu saat membahas rencana pemindahan laboratorium biomolekuler kesehatan masyarakat (biokesmas) NTT, Selasa 24 Agustus 2021.
Dalam keterangan persnya, Elcid mengatakan kejadian nyaris ricuh itu dirinya tidak sedang menantang rektor Undana untuk berkelahai secara fisik namun, dirinya meminta agar berdebat secara ilmiah dan akademik saat pembahasan.
"Ini ada ide, ada gagasan, tidak dalam konteks perkelahian fisik," katanya.
Dia menegaskan tidak ada niat untuk menantang rektor Undana untuk berklahi secara fisik, tapi pihaknya menunggu rektor Undana Fred Benu untuk berdebat secara ilmiah.
Dia mengatakan, keputusan yang diambil rektor itu tidak sepenuhnya didukung oleh semua civitas akademik Undana Kupang. Bahkan laboran yang bekerja di laboratorium ini merupakan alumni Undana Kupang.
Baginya gestur berdebat orang NTT dengan hal seperti ini merupakan hal yang biasa. Ia menyebut tidak ada catatan kriminal dan hukum dari dirinya.
Baca juga: Pemprov NTT Belum Tetapkan Jadwal SKD CPNS 2021
"Saya pantang arogansi kebrutlalan kekuasan demi pelayanan gratis demi warga negara disaat pandemi, tanpa kompromi," tegas Elcid.
Dengan hadrinya laboratorium ini, menurut Elcid telah memberi dampak baik masyarakat yang sulit untuk mendapat layanan PCR.
Elcid menjelaskan keberpihakan pihaknya ini semata untuk keselamatan masyarakat dan bukan untuk orang lain.
Dengan cara cerdas, bagi Elcid bisa memberi efek dan membawa masyarakat keluar dari Pandemi ini.
Ia berpendapat, jika ingin mendapat sumber pajak, maka seharusnya tidak diperbolehkan dalam ranah seperti ini.
Sehingga dengan membatasi ruang gerak langkah pencegahan ini akan menambah beban bagi masyarakat. Sebab, masyarakat tidak tauh akan mengadukan hal ini.
Baca juga: Jadi Wisata Religius di Pulau Timor, Pemprov NTT Sulap Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus
"Saya klarfikasi sekalai lagi tidak ada niat untuk berkelahi dengan pak rektor. Argumentasi, tetapi eskpresinya berdiri," tegas Elcid.
Sementara itu, pendeta Emi Sahertian yang juga berada dilokasi kejadian, menyebut pihak FAN tidak ada upaya untuk menantang perkelahian dengan rektor Undana.
Emi menerangkan, dirinya berada persis ditengah, dan berusaha untuk melerai keributan tersebut dan kembali ke subtansi persoalan dengan tetap berdebat secara akademik.
"Saya berpikir Elcid dan teman-teman ini dengan nada tinggi ini karena membawa suara rakyat. Pool test dan dalam kebijakan ini ditunda ini yang terjadi," jelasnya.
Dia mengaku reaksi terhadap kritik yang diberikan seharusnya dibalas dengan kritik ilmiah sehingga tidak terjadi hal yang sepatutnya tidak terjadi.
Pendeta Emi bahkan menawarkan dirinya jika ingin berkelahi, ia siap meladeni sebab debat imliah seharusnya lebih diutamakan dalam mengambil keputusan.
Baca juga: Limbah Medis Meningkat, Incinerator Pemprov NTT Masih Gunakan Genset
Emosi Rektor Undana Prof. Fred Benu pecah ketika menggelar pertemuan membahas rencana pemindahan laboratorium biomolekuler kesehatan masyarakat (Biokesmas) provinsi NTT.
Fred Benu yang emosi, terlibat cekok dan nyaris baku hantam dengan perwakilan FAN, Elcid Li.
Kejadian ini terjadi pada, Selasa 24 Agustus 2021 di rumah sakit Undana yang saat ini juga digunakan sebagai laboratorium biokesmas.
Pertengkaran ini bermula saat rektor Fred Benu, tim laboratorium biokesmas NTT, pemprov NTT dan pihak FAN menggelar pertemuan membahas rencana pemindahan.
Namun, emosi rektor meluap ketika Elcid Li dan rektor berdebat rencana penutupan ini. Fred Benu bersikukuh tetap menutup laboratorium yang diresmikan pada tanggal 16 Oktober 2020 lalu ini.
"Kamu mau pukul saya ba****t," ucap rektor Fred Benu saat terlibat cekcok dengan Elcid Li.
Baca juga: Pemprov NTT Perbaruai Aturan PPKM Level 4,Ini Syarat Untuk Perjalanan dalam Wilayah NTT dan Luar NTT
Sambil ditarik dan ditenangkan, Fred Benu terus menegaskan untuk penutupan laboratorium itu tetap ditutup.
Fred kemudian dilerai dan ditenangkan oleh sejumlah orang yang hadir di pertemuan itu, termaksud salah satu pendeta yang berada di lokasi. (*)