Cegah Covid-19, Pilkades 27 Desa di Matim Dilaksanakan Dengan Prokes Ketat

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa ( Pilkades) Serentak Gelombang III Tahun 2021 di 27 Desa di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) akhirnya akan digelar pada tanggal 26 Agustus 2021 lusa, setelah sebelumnya ditetapkan pelaksanaan tanggal 31Juli 2021, namun ditunda akibat pandemi Covid-19.

Kepala Dinas PMD Kabupaten Manggarai Timur, Gaspar Nanggar, menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 24 Agustus 2021.

Gaspar menjelaskan, ke-27 Desa melaksanakan Pilkades itu tersebar di delapan Kecamatan yakni Kecamatan Lamba Leda Selatan, Lamba Leda Timur, Lamba Leda Utara, Elar, Sambi Rampas, Congkar, Kota Komba Utara dan Kecamatan Kota Komba.

Dari 27 desa yang melaksanakan Pilkades itu terdapat 90 tempat pemungutan suara (TPS) dengan jumlah TPS bervariasi ada yang 2 TPS dan ada yang 9 TPS di setiap desa. Dimana diperbanyak TPS untuk mencegah cluster Covid-19 Pilkades dengan setiap TPS maksimal hanya 500 pemilih saja.

Baca juga: Pemkab Manggarai Timur Tunda Pelaksanaan Pilkades Serentak Tahun 2021, Ini Alasannya!

Dikatakan Gaspar, karena pelaksanaan Pilkades di masa pandemi Covid-19, maka pihaknya melaksanakannya berpedoman pada Permendagri no 72 Tahun 2020 tentang perubahan kedua atas Peraturan Mendagri no 112 Tahun tentang Pemilihan Kepala Desa dengan mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes).

"Ini pedoman kita dalam melaksanakan Pilkades ini, dan turunannya kita juga membuat Juknis tersendiri terkait pencegahan Covid-19 di Manggarai Timur. Di dalam Juknis ini selain penambahan TPS, penambahan bilik suara dan lain sebagainya,"jelas Gaspar.

Gaspar juga mengatakan, terkait pemilih yang saat pelaksanaan Pilkades masih Isolasi Mandiri karena terpapar Covid-19 di wilayah tersebut, maka dilakukan dalam 2 pilihan agar warga tersebut juga ikut menentukan hak suaranya.

"Pertama Panitia dan saksi-saksi Calon dan aparat keamanan mendatangi rumah warga itu dengan menggunakan APD lengkap, kalau pun takut kontak langsung, panitia bisa menanyakan ke yang bersangkutan untuk mencoblos calon siapa, setelah dijawab, saksi dari Calon itu akan melubangi kertas suara. Kemudian pilihan/metode kedua, demi menjaga kerahasiaan hak suara, maka yang bersangkutan disuruh mengenakan APD lengkap lalu sendiri mencoblos lalu kertas suara dikembalikan ke Pantia,"jelas Gaspar.

Baca juga: Siap-Siap Pilkades Serentak di Lembata Tahun 2021, Ini Rancangan Jadwal Sementara

Ketika ditanya bagaimana dengan pemilih yang terpapar Covid-19 dan sedang dirawat di lokasi Karantina terpusat maupun di rumah sakit, kata Gaspar, itu pihaknya masih membahas. Namun dilihat dari sisi waktu sangat membutuhkan waktu yang banyak karena lokasinya cukup jauh, sementara batas waktu pencoblosan hanya sampai pada pukul 13.00 Wita, sehingga sangat berat untuk warga tersebut ikut mencoblos.

Gaspar mengatakan, terkait persiapan Panitia baik Kabupaten, Kecamatan dan Panitia Desa untuk pelaksanaan Pilkades saat ini sudah sangat siap. Semua logistik Pilkades sudah disiapkan dengan baik.

"Panitia Kabupaten hari ini juga bersama TNI dan Polri sudah ke Kontor Camat di Delapan Kantor Kecamatan itu untuk memberikan deklarasi damai Pilkades dan aman Covid-19. Terdapat 10 poin di dalam Deklarasi itu yang intinya untuk mencegah penularan Covid-19 dan menjaga keamanan dan ketertiban,"ungkap Gaspar.

Gaspar menjelaskan dari 10 poin dalam deklarasi damai dan Aman Covid-19 Pilkades 2021 itu, intinya para Calon memberikan edukasi kepada pendukung masing-masing untuk tidak boleh mengumpulkan massa, melakukan konvoi/arak-arakan dan tidak melakukan pesta apapun baik menang.

Selain itu setiap calon juga wajib memberikan sosialisasi agar selama Pelaksanaan Pilkades menjaga suasana aman dan tenteram agar Pilkades ini dapat berjalan sukses sesuai harapan bersama. (*)

Berita Manggarai Timur Lainnya