Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 22 Agustus 2021, Minggu Biasa XXI: Momen Pemurnian Iman

Pada hari Minggu Biasa XXI 22 Agustus 2021 Pater Steph Tupeng Witin SVD menulis renungan harian katolik berjudul Momen Pemurnian Iman. Salam.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Ekaristi dan salib adalah batu-batu sandungan. Keduanya membentuk misteri yang sama, yang tidak berhenti menjadi sebab perpecahan. "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" (Yoh 6:67). Pertanyaan Tuhan ini bergema sepanjang masa; melalui pertanyaan ini cinta-Nya mengundang kita, supaya mengakui bahwa hanya Dialah memiliki "perkataan hidup kekal" (Yoh 6:68) dan bahwa siapa yang menerima anugerah Ekaristi-Nya dengan penuh iman, menerima Dia sendiri (Katekismus Gereja Katolik, 1336).

Kita mengikuti Yesus tersalib. Perkataan-Nya selalu menantang iman. Orang yang mengikuti Yesus untuk memperoleh kemudahan dan berhasrat memenuhi ambisi pribadi akan selalu “terguncang” dan “diguncangkan” imannya. Mereka tidak akan begitu sulit untuk meninggalkan Yesus.

Tapi orang yang sungguh mencintai Yesus secara utuh tidak akan goyah menghadapi kesulitan karena Yesus adalah kebenaran tak tergantikan bahkan berkorban membela Dia. Tantangan dan kesulitan (salib) adalah momen pemurnian iman.

Kata-kata Yesus, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” adalah ajakan untuk lebih beriman kepada-Nya. Kristus adalah cahaya karena terpisah dari-Nya berarti kegelapan.

Kristus adalah kehidupan sebab tanpa Dia hanya ada kematian. Yesus adalah kekuatan karena kehilangan Dia hanya akan hadir kelemahan. Mencintai Yesus hingga “Kalvari” berarti menghalau jauh-jauh kebencian dari hati.*

Teks Lengkap Bacaan Minggu Biasa XXI

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

BACAAN I (Yosua 24:1-2a.15-17.18b)

"Kami akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita"            

Menjelang wafatnya, Yosua mengumpulkan semua suku orang Israel di Sikhem. Dipanggilnya para tua-tua, para kepala, para hakimnya dan para pengatur pasukan Israel. Mereka berdiri di hadapan Allah.

Maka berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu, "Jika kamu menganggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah: Kepada dewa-dewa yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat, atau kepada dewa orang Amori yang negerinya kamu diami ini? Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!"

Maka bangsa itu menjawab, "Jauhlah dari pada kami meninggalkan Tuhan untuk beribadah kepada allah lain! Sebab Tuhan, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan; Dialah yang telah melakukan tanda-tanda mukjizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui. Kami pun akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita."    

L. Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 857; Mzm 34:2-3.16-17.18-19.20-21.22-23)

Ulangan: 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved