Breaking News

Timor Leste

Jejak Xanana Gusmao Kini Terkuak, Berawal dari Tewasnya Presiden Fretelin Hingga Ditangkap Kopassus

Sepak terjang Xanana Gusmao hingga menjadi sosok yang demikian dekat di hati rakyat, bukan isapan jempol belaka. Selengkapnya hanya di sini.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Xanana Gusmao di tengah masyarakat 

POS-KUPANG.COM – Sepak terjang Xanana Gusmao hingga menjadi sosok yang demikian dekat di hati rakyat, bukan isapan jempol belaka.

Perjalanan hidupnya melewati suka duka yang tak terkira hingga akhirnya menjadikan Timor Timur sebagai negara merdeka dengan nama Timor Leste.

Nama Xanana Gusmao sesungguhnya mencuat pasca Presiden Fretelin, Nicolau Lobato tewas ditembak prajurit TNI pada 31 Desember 1978 silam.

Setelah Nicolau Lobato wafat, praktis Fretelin sebagai partai penentang Integrasi Timor Timur ke Indonesia seakan lumpuh.

Partai itu serasa bubar lantaran tak ada lagi figur yang dipandang mampu untuk melanjutkan visi oposisi terhadap meleburnya Timtim ke Indonesia.

Baca juga: Gelombang Ketiga, Pemerintah Indonesia Kembali Deportasi 164 WNA Timor Leste Melalui PLBN Motaain  

Dalam situasi tersebut, nama Xanana Gusmao mulai disebut-sebut. Sosok ini mulai tampil sebagai penggerak dan akhirnya memimpin kelompok bersenjata Fretelin.

Publik Timtim seakan percaya kalau Xanana Gusmao akan sulit ditangkap oleh siapa pun termasuk prajurit TNI.

Namun entah kenapa, Xanana Gusmao akhirnya ditangkap dan diproses secara hukum seturut aturah hukum di Indonesia.

Peristiwa penangkapan Xanana Gusmao sesungguhnya berawal dari sebuah serangan saat pameran pembangunan guna memeriahkan HUT TNI pada 5 Oktober 1992.

Dalam penyerangan tersebut, seorang prajurit TNI dari Yonif 315 gugur dan senjatanya dirampas.

Terhadap sinyalemen bahaya tersebut, Satuan Tugas Pasukan Khusus (Satgaspassus-X) Kopassus pun merespon dengan cepat.

Dibawah pimpinan Letkol Inf Mahidin Simbolon, Satgaspassus-X mulai bergerak hanya dengan kekuatan 8 perwira, 12 bintara dan dua tamtama.

Baca juga: Fakta Soal Mata Uang Timor Leste yang Jadi Perdebatan, Biaya Tinggi Hingga Rupiah yang Masih Beredar

Hanya dengan baju kaos dan celana Xanana Gusmao turun dan membaur dengan masyarakat Timor Leste
Hanya dengan baju kaos dan celana Xanana Gusmao turun dan membaur dengan masyarakat Timor Leste (Tribunnews.com)

Dalam operasi tersebut, tim pemburu ini awalnya menangkap Antonio Anacleto Sera, seorang jaringan klandesten Baucau-Dili-Manatuto yang ambil bagian dalam penyerangan 5 0ktober 1992.

Dari Anacleto Sera diketahui adanya jaringan antara seorang mahasiswa Universitas Timor Timor bernama Fernando dan pengusaha Tionghoa Akuilong dengan Xanana Gusmao.

Atas fakta tersebut, Letkol Simbolon lantas membentuk operasi penyelidikan guna mengetahui dimana target berada.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved