Berita Pemprov NTT
BI NTT Sebut Penentu Pemulihan Ekonomi Ada di Percepatan Vaksinasi
percepatan vaksinasi yang dikerjakan perbankan sebagai langkah pembentukan kekebalan kelompok dan pemilihan ekonomi
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan program percepatan vaksinasi Covid-19 menjadi faktor penentu dalam pemulihan ekonomi.
"Perlu mendorong lebih banyak lagi vaksinasi serta lobi ke pemerintah pusat untuk mendapatkan alokasi vaksin yang lebih besar untuk pemulihan ekonomi di NTT," kata I Nyoman, Jumat 20 Agustus 2021.
BI NTT mencatat realisasi vaksinasi COVID-19 di NTT per 17 Agustus 2021 untuk dosis I sebesar 16,77 persen atau 642,362 orang dan vaksinasi dosis II sebesar 10,21 persen atau 391.144 orang.
Sejumlah kendala dan tantangan yang perlu ditangani seperti kurangnya pemahaman akan vaksinasi dan informasi bohong terkait vaksin yang mempengaruhi masyarakat.
Selain itu permasalahan akses masyarakat ke kabupaten/kota untuk melakukan vaksinasi serta sasaran penerima vaksin yang tidak datang pada pelayanan vaksinasi dosis II.
Baca juga: Jadi Wisata Religius di Pulau Timor, Pemprov NTT Sulap Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus
I Nyoman juga mendorong pemda di NTT bersama instansi lain untuk bisa mengatasi kendala ini dalam meningkatkan realisasi vaksinasi dalam rangka mewujudkan herd immunity.
Kekebalan komunitas harus cepat tercapai minimal 70-80 persen sehingga aktivitas ekonomi berlangsung lebih baik baik di sektor perdagangan, konsumsi rumah tangga, dan lainnya.
"Jadi game changer yang pertama itu adalah vaksinasi karena itu kami mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar bisa dipercepat," katanya.
Untuk pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2021 tercatat tumbuh sebesar 4,22 persen meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,12 persen.
Pertumbuhan ekonomi NTT tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nasional yang tumbuh sebesar 7,07 persen.
Baca juga: Limbah Medis Meningkat, Incinerator Pemprov NTT Masih Gunakan Genset
Kinerja ekonomi NTT pada triwulan II 2021 dipengaruhi oleh percepatan konsumsi RT dan pemerintah. Sementara dari sisi lapangan usaha, kinerja LU perdagangan, LU transportasi, dan LU pertanian menjadi sumber pertumbuhan ekonomi NTT.
Menurut I Nyoman, perekonomian NTT tahun 2021 diperkirakan tumbuh 2,78-3,58 persen namun hal itu akan terbentur pemberlakukan PPKM sehingga menahan laju pertumbuhan di triwulan III 2021.
Dalam rapat triwulan III 2021 secara virtual ini, Kepala OJK NTT Robert Sianipar, mengatakan pimpinan perbankan bisa menggunakan dana relaksasi secara optimal saat pandemi ini.
Robert meminta penggunaan dana ini diberikan bagi para debitur agar bisa bertahan dalam pagebluk covid-19 yang diharapkan usaha debitur bisa bertahan dan bangkit.
OJK juga menyampaikan industri jasa keuangan di provinsi NTT tumbuh positif atau stabil dalam triwulan III ini. Dikatakan Robert, Bank Pembangunan Daerah (BPD) sejauh ini mempunyai kecukupan dana untuk menopang kredit.
Baca juga: Pemprov NTT Perbaruai Aturan PPKM Level 4,Ini Syarat Untuk Perjalanan dalam Wilayah NTT dan Luar NTT
"Jadi tinggal saja dioptimlakan jajaran BPD bagaimana menyasar sektor-sektor ekonomi yang masih tumbuh positif," jelas Robert.
Untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR), menurut OJK, memiliki rasio kecukupan modal cukup kuat atau 38,78 persen. Ia meminta PJOK 48 bisa dioptimlakan bagi kreditur dalam menjaga relaksasi.
OJK juga melaporkan lima bank dengan penyaluran kredit terbesar antara lain bank BRI sebesar 43,92 persen, BPD 30,78 persen, BNI 8,93 persen, Mandiri 8,11 persen dan Taspen 3,51 persen.
Lima bank ini merupakan penyalur kredit terbesar. Posisi kelimanya, kata Robert, hampir tidak berubah dari semester sebelumnya. Dia berharap agar kolaborasi lima bank ini untuk pemulihan ekonomoni di triwulan III dan IV.
Robert juga menghimbau terus menerapkan prokes dari lembaga perbankan saat melayani nasabah. Dalam amatan OJK, beberapa bank belum optimal menerapkan Prokes seperti menjaga jarak bagi para nasabah.
Baca juga: Limbah Medis Meningkat, Incinerator Pemprov NTT Masih Gunakan Genset
"Jadi mari kita sama-sama mendukung program Prokes ini supaya tidak semakin menyebar wabah pandemi ini ditengah kompetisi yang semakin ketat," imbaunya.
OJK juga mendukung percepatan vaksinasi yang dikerjakan perbankan sebagai langkah pembentukan kekebalan kelompok dan pemilihan ekonomi.
Hadir dalam rapat virtual ini narasumber dari Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT Tri Budhianto. Perwakilan pemerintah, akademisi, media massa serta beberapa pimpinan lembaga keuangan dan asuransi lainnya. (*)