Laut China Selatan
Kapal Fregat Jerman ke Laut Cina Selatan, Ingin Berlabuh di Shanghai, Begini Reaksi Beijing
Laut China Selatan menjadi perhatian setelah China mengklaim sebagai yang berhak. Kapal-kapal berbagai negara pun berdatangan, termasuk fregat Jerman
Sementara itu, Angkatan Laut AS terus berpatroli melalui Selat Taiwan. Kapal perusak berpeluru kendali USS Benfold pada 28 Juli menandai perjalanan ketujuh kapal angkatan laut AS melalui perairan yang sangat sensitif sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari.
Baca juga: Kapal Induk HMS Queen Elizabeth Hengkang Dari Laut China Selatan, Kini Jerman Masuk Apa Penyebabnya?
Sementara Kementerian Luar Negeri China mengecam AS dan Inggris atas tindakan mereka, Beijing mengatakan akan membuat keputusan tentang panggilan pelabuhan Shanghai hanya jika pihak Jerman sepenuhnya mengklarifikasi niatnya, menurut South China Morning Post.
"Bahkan sebelum pelayaran Bayern, saya tidak menyangka Jerman akan melakukan FONOP seperti yang telah dilakukan Amerika, karena ingin menjaga stabilitas tertentu dalam hubungannya dengan Beijing," kata Collin Koh, seorang peneliti di Institute of Defense and Strategic Studies di Singapura.
"Oleh karena itu, misi fregat tidak lebih dari sekadar 'pameran bendera' untuk memperkuat minat Jerman di kawasan itu, dan upayanya untuk menjaga ketertiban berdasarkan aturan," tambahnya.
Thorsten Benner, direktur Institut Kebijakan Publik Global di Berlin, mengatakan bahwa anggukan China untuk panggilan pelabuhan Shanghai akan tergantung pada suasana hati Beijing.
"Jika mereka ingin menghukum Jerman, mereka akan menolak panggilan pelabuhan, tetapi kemudian Beijing harus memahami bahwa itu akan memperkuat kekuatan-kekuatan dalam politik Jerman yang lebih memilih jalur yang lebih ditentukan dibandingkan China dan tidak pernah yakin bahwa panggilan pelabuhan Shanghai akan menjadi jalan keluar tindakan penyeimbangan yang membantu," kata Benner.
Steve Tsang, Direktur SOAS China Institute di London meragukan bahwa China akan mengizinkan kunjungan pelabuhan oleh kapal angkatan laut Jerman kecuali kapal tersebut berlayar di jalur yang telah disetujui sebelumnya oleh otoritas China.
"Pemerintah China di bawah Xi memperjelas bahwa China yang mengambil keputusan, bukan Jerman atau negara Eropa lainnya," kata Tsang.
Sumber: asia.nikkei.com
Berita Laut China Selatan lainnya