Fernando Hanya Besar Mulut, Goliat Tabuni Malah Pimpin KKB Papua Beraksi Sebelum HUT Kemerdekaan RI

Aksi kelompok separatis KKB Papua hingga kini masih berlangsung. Mereka terus menyerang aparat TNI yang bertugas di daerah itu.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
kolase - Kelompok pemberontak KKB Papua dan Presiden Joko Widodo 

Berikut Fakta Meninggalnya Briptu Heidar:

1.       Kronologi penyanderaan Briptu Heidar

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, kejadian bermula pada siang sekitar pukul 11.00 WIT.

Saat itu, Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.

Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat sehingga Bripka Alfonso menghentikan kendaraannya.

Selanjutnya, Briptu Heidar menghampiri temannya tersebut, sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor.

Lalu saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung menyandera Briptu Heidar.

Baca juga: Bupati Ini Tak Pernah Masuk Kantor Karena Diancam KKB Papua, Pernah Ditembak Tapi Untungnya Tak Kena

Pimpinan KKB Goliat Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng
Pimpinan KKB Goliat Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng (Facebook/KOMNAS-TPNPB)

2.       Bripka Alfonso segera mencari bantuan

Mengetahui Briptu Heidar disandera, Bripka Alfonso segera melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi di Kago Kabupaten Puncak.

"Kapolres Puncak Jaya, bupati, dan para tokoh masih melakukan negosiasi terhadap kelompok tersebut," kata Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Senin 12 Agustus 2019.

Menurut Kamal, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan TNI untuk melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat Puncak.

"Selain itu kami juga meminta untuk segera membebaskan anggota kami," ujarnya.

Baca juga: Akhirnya Terkuak Modus KKB Papua Cari Dana Beli Senjata, Sumber Uangnya Ternyata dari Dana Desa

3.       Ditemukan gugur saat negosiasi berlangsung

Kamal menjelaskan, sebelum jenazah Briptu Heidar ditemukan, pihak Pemkab Puncak dan Polres Puncak Jaya sempat melakukan negosiasi dengan KKB pimpinan Lekagak Talenggen.

"Sempat dilakukan komunikasi dengan pihak Talenggen saat almarhum masih disekap," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved