Wawancara Eksklusif

Direktur RS Siloam Kupang Hans Lie Bicara Ambil Paksa Jenazah: Pasien Bisa Akses MySiloam

Direktur RS Siloam Kupang, dr. Hans Lie Bicara Ambil Paksa Jenazah: Pasien Bisa Akses MySiloam

Editor: Kanis Jehola
pos kupang
CEO RS Siloam, dr. Hans Lie 

POS-KUPANG.COM - DIREKTUR Rumah Sakit (RS) Siloam Kupang dr Hans Lie mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pasien beserta keluarganya selama masa pandemi Covid-19.

Pihaknya juga senantiasa memfasilitasi penanganan jenazah dengan baik. Hal tersebut telah diatur dengan surat keputusan Kementerian Kesehatan yang mengatur tentang penanganan jenazah Covid-19.

"Untuk (jenazah) disemayamkan, sepertinya tidak bisa. Harus segera di kuburkan. Dari surat edaran juga dijelaskan dalam waktu 1x24 untuk bisa dikuburkan, jadi prosesnya sudah ada peraturannya. Setahu saya, kalau jenazah itu hanya lewat di depan rumah untuk didoakan itu sering terjadi. Kita fasilitasi juga untuk mendoakan jenazah," kata Hans Lie dalam acara Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang, Kamis 12 Agustus 2021. Berikut petikan wawancara lanjutan jurnalis Pos Kupang Novemy Leo dengan Hans Lie:

Berapa banyak tempat tidur yang disiapkan untuk pasien Covid?

Saat ini kita ada 24 tempat tidur. Kasus paling tinggi kita bisa bilang di bulan Maret. Dibandingkan dengan bulan Maret, di bulan ini (Agustus) tidak setinggi bulan Maret itu. Tapi tingkat keberatan penyakitnya jauh lebih berat dari bulan Maret.

Baca juga: Direktur RS Siloam Kupang, dr Hans Lie Tepis Covidkan Pasien Umum (Bagian 1)

Bagaimana dengan ketersediaan oksigen?

Kita bersyukur karena memiliki oksigen generator sendiri. Pada bulan Februari akibat lonjakan kasus sehingga kita tambahkan dari 200 liter per menit menjadi 400 liter per menit dan kapasitas mesin juga sudah diganti sehingga mesin mampu memasok oksigen 500 liter per menit. Kita juga memberikan pelayanan kepada mereka yang tidak di ICU Covid, maupun yang melakukan operasi terencana.

Fasilitas di ruang perawatan pasien Covid?

Kalau di kita, RS memang sudah dengan ruang isolasi tekanan negatif. Ruangan ini pada awalnya dikhususkan bagi mereka yang memiliki penyakit menular, sehingga pada saat munculnya Covid ini kita langsung merubah sehingga dikhususkan untuk pasien Covid. Dan pelayanan memang kita ada ruangan tapi kamar mandinya di luar. Ada televisi juga.

Oksigen di tiap kamar juga ada melalui oksigen center, bel juga ada di ruangan-ruangan. Tiap tempat tidur berada di satu kamar. Namun ada juga ruangan bangsal yang diatur jaraknya 3x4 meter.

Kalau perawat berapa banyak?

Jumlah perawat saat ini 24 untuk perawat bagi pasien Covid. Perawat akan bekerja sesuai shift. Semuanya tidak seperti di bulan Maret yang cukup kewalahan karena pasien yang keluar lebih sedikit dari yang masuk.

Baca juga: BREAKING NEWS - Perampasan Jenazah Pasien Covid-19 Kembali Terjadi di RS Siloam Kupang

Ada kesulitan pelayanan terhadap pasien Covid?

Secara administrasi, kita bilang kesulitan sih tidak ada. Karena pemerintah menjamin penuh pelayanan Covid ini untuk yang rawat inap maupun rawat jalan. Rumah sakit menjalankan tugasnya dalam hal memberikan pelayanan kesehatan. Jadi secara pembiayaan pun kendala administrasi pada saat kita menagihkan klaim itu ada secara administrasi.

Misalnya orang itu NIK-nya belum tercatat di Dukcapil. Ada juga pemeriksaan-pemeriksaan yang belum dilakukan, karena memang tidak tersedia sehingga tidak bisa kita klaim dan tidak boleh klaim. Memang kita merawat mereka-mereka yang gejala berat, kalau gejala ringan tentu sesuai dengan aturan dari pemerintah, boleh melakukan isolasi mandiri.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved