Berita Internasional
Lebih 1.000 Warga Sipil Tewas, Taliban Klaim Rebut Kandahar, Kota Terbesar Kedua di Afghanistan
Taliban telah mengklaim merebut kota terbesar kedua di Afghanistan, Kandahar, dalam apa yang akan menjadi kemenangan besar bagi para militan.
Lebih 1.000 Warga Sipil Tewas, Taliban Klaim Rebut Kandahar, Kota Terbesar Kedua di Afghanistan
POS-KUPANG.COM - Taliban telah mengklaim merebut kota terbesar kedua di Afghanistan, Kandahar, dalam apa yang akan menjadi kemenangan besar bagi para militan.
Kini Afghanistan semakin tidak aman. Setiap saat jatuh korban. Lebih dari 1.000 warga sipil dinyatakan tewas dalam beberapa waktu terakhir.
Kandahar pernah menjadi benteng Taliban, dan secara strategis penting sebagai pusat perdagangan terkemuka.
Beberapa kota jatuh pada hari Kamis dalam rangkaian kemenangan paling dramatis.
Amerika Serikat mengatakan akan mengirim hampir 3.000 tentara kembali ke Afghanistan untuk membantu mengevakuasi staf dari kedutaan Amerika.
AS mengatakan pihaknya mengirim pasukan ke bandara di Kabul untuk membantu mengevakuasi sejumlah besar staf kedutaan dengan penerbangan khusus.
Inggris mengatakan pihaknya juga mengerahkan sekitar 600 tentara dalam jangka pendek untuk memberikan dukungan kepada warga negara Inggris yang meninggalkan negara itu. Jumlah staf yang bekerja di kedutaan Inggris di Kabul telah dikurangi menjadi tim inti.
Para pemberontak telah bergerak cepat, merebut wilayah baru ketika AS dan pasukan asing lainnya mundur setelah 20 tahun operasi militer.
Dalam beberapa jam pada hari Kamis beberapa kota paling penting Afghanistan direbut - Herat, Ghazni dan Qala-I-Naw berada di bawah kendali Taliban.
Seorang juru bicara Taliban juga mengumumkan bahwa "Kandahar sepenuhnya ditaklukkan", tetapi ini belum dikonfirmasi.
Sumber mengatakan kepada BBC bahwa kota selatan Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand, juga telah direbut oleh gerilyawan, meskipun hal ini juga belum dikonfirmasi.
Taliban sekarang menguasai sebagian besar Afghanistan utara dan sekitar sepertiga dari ibu kota regional negara itu.
Ada kekhawatiran yang meningkat bahwa gerilyawan akan melanjutkan serangan kecepatan kilat mereka ke ibu kota, Kabul, tempat puluhan ribu warga sipil melarikan diri dari pertempuran jalanan yang penuh kekerasan.
"Kecepatan kemajuan Taliban telah mengejutkan bahkan analis militer berpengalaman," kata Editor Asia Selatan BBC, Anbarasan Ethirajan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/ainuddin-komandan-taliban-afghanistan_01.jpg)