Berita Lembata

Bantuan Alat Produksi Untuk UMKM di Lembata Tertumpuk di Gudang Diskoperindag Pasar Lamahora

Banyak aset dan peralatan produksi sumbangan untuk pelatihan bagi UMKM di Kabupaten Lembata tertumpuk di gudang

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Banyak aset dan peralatan produksi sumbangan untuk pelatihan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Lembata tertumpuk di gudang atau ruko kompleks Pasar Lamahora, Kabupaten Lembata. Plt Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday menemukan tumpukan barang ini saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Lamahora, Lewoleba pada Jumat, 13 Agustus 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA-Banyak aset dan peralatan produksi sumbangan untuk pelatihan bagi usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) di Kabupaten Lembata tertumpuk di gudang atau ruko kompleks Pasar Lamahora, Kabupaten Lembata.

Plt Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday menemukan tumpukan barang ini saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Lamahora, Lewoleba pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Beberapa barang produksi seperti mesin pengupas kolang-kaling, freezer, mesin ukir, mesin penggoreng atau deep fryer, spiner, mesin pengemas, mesin pengupas dan sangrai kopi, mesin pembuat tepung dan masih banyak peralatan produksi untuk pelatihan lainnya menumpuk begitu saja di gudang.

Saat Thomas Ola Langoday tiba di lokasi, beberapa staf tampak kesulitan membuka pintu gudang penyimpanan peralatan produksi ini. Pintu gudang di bagian dalam ruko Pasar Lamahora ini tampak sudah berkarat.

Baca juga: Pertama Kali, Kabupaten Lembata Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian

“Ini karena sudah lama tidak dibuka,” kata Thomas Ola Langoday.

Mesin yang tidak disalurkan ini harusnya digunakan untuk kegiatan pelatihan industri olahan berbasis sumber daya alam oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Lembata yang dianggarkan pada tahun 2018, 2019 bahkan tahun 2015.

Thomas Ola Langoday menyangkan barang bantuan untuk UMKM ini tidak bermanfaat. 

“Sayang sekali ini. Yang kami temukan adalah kita punya aset yah, peralatan dan mesin yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh UMKM kita,” ucapnya.

Baca juga: Yayasan Niko Beeker Akan Dirikan Perguruan Tinggi di Kabupaten Lembata

Thomas memastikan para pihak yang mengajukan proposal ini sedang menunggu bantuan ini, namun selama ini tidak didistribusikan.

Padahal, jika peralatan ini didistribusikan dan program pelatihan dijalankan dengan baik, bukan tidak mungkin Diskoperindag Kabupaten Lembata akan menghidupkan iklim UMKM di Kabupaten Lembata.

“Nah artinya pengusaha kita ini usaha kecil menengah dan mikro ini sedang menunggu sebenarnya. Kami mau berproduksi tapi kami punya alat tidak ada. Kami produksi dengan manual. Jadi ini menjadi barang mati,” kata Thomas Ola Langoday.

“Kita kaya dengan aset tetapi tidak mampu mendatangkan produktivitas. Bayangkan kalau semua ini dimanfaatkan dengan baik, ini mungkin belasan bahkan 20-an UMKM kita bergerak serentak ini. Nah inilah Lembata produktif itu mesti di sini,” sindirnya.

Thomas Ola Langoday mengarahkan Kepala Dinas Koperindag, Longginus Lega agar menata kembali semua aset berupa peralatan atau mesin produksi yang tertumpuk ini. Dia meminta agar semua peralatan ini segera disalurkan ke pengusaha-pengusaha kecil yang membutuhkan.

“Harus kembali ke orang yang membutuhkan. Tidak boleh peralatan ini lari ke orang yang tidak membutuhkan. Nanti akan jadi mubazir lagi," katanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved