Tips Sehat

Gejala Penyakit Insomnia Ringan Hingga Parah, Penyebab dan Cara Mengatasinya

insomnia yang dialami seseorang bisa berlangsung beberapa hari saja sampai dua atau tiga minggu.

Editor: Hermina Pello
Thinkstock
Gejala Penyakit Insomnia Ringan Hingga Parah, Penyebab dan Cara Mengatasinya 

POS-KUPANG.COM - Bagi sebagian orang, tidur itu sangat gampang bahkan tidur dengan nyenyak, namun ada juga orang yang sulit untuk tidur.

Pada umumnya orang membutuhkan waktu 8 jam tidur agar tubuhnya tetap fit

Karena kualitas dan kuantitas tirud mempengaruhi seseorang

Orang yang sulit tidur meskipun memiliki waktu tidur disebut  Insomnia.

Baca juga: Gejala Penyakit Hati Berlemak Non Alkohol, Bisa Serang Siapa Saja

Jika Anda kerap merasa sulit tidur, tidur tidak tenang, sulit menahan kantuk, sering terbangun di pertengahan malam, dan sering bangun lebih awal, bisa jadi Anda termasuk salah satu penderita insomnia.

Pada umumnya, insomnia yang dialami seseorang bisa berlangsung beberapa hari saja sampai dua atau tiga minggu.

Namun, pada kasus yang kronis, insomnia bisa bertahan lebih lama lagi. Tentu, insomnia level ini lebih sulit disembuhkan dan tidak bisa hilang dengan sendirinya.

Baca juga: Gejala Penyakit Rematik Berawal Dari Kaki-Tangan Hingga Sulit Tidur Berat Badan Turun,Tanda Lainnya?

Apabila Anda termasuk orang yang menderita insomnia kronis, mungkin memerlukan pengobatan yang konsisten melalui konsultasi dengan dokter atau spesialis tidur.

Pada sebagian besar kasus insomnia, inti permasalahannya diketahui adalah emosional.

Penyebab insomnia

Ingat, insomnia sendiri bukanlah suatu penyakit, melainkan hanya gejala dari beberapa penyakit yang diderita atau karena suatu permasalahan yang menimpa hidup.

Baca juga: Jangan Cepat Mendiagnosa, Kenali Gejala Penyakit Lambung yang Harus Kamu Ketahui

Melansir Buku Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya (2004) karya Rafknowledge, ada sejumlah Faktor penyebab insomnia

Faktor penyebab insomnia :

Jika diambil garis besarnya, berikut ini beberapa penyebabnya:

1. Stres atau kecemasan

Baca juga: Penyakit Ini Bersifat Warisan, Gejala Penyakit Darah Manis, Kalau Telanjur Menyerang Segera Diredam

Seseorang yang didera kegelisahan yang dalam, biasanya karena memikiran permasalahan yang sedang dihadapi bisa mengalami insomnia.

2. Depresi

Selain menyebabkan insomnia, depresi juga bisa menimbulkan keinginan untuk tidur terus sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri dari masalah yang dihadapi.

Hubungan sebab akibat antara depresi dan insomnia bisa juga keterbalikan. Di mana, insomnia juga bisa menyebabkan depresi.

Baca juga: Gejala Penyakit Gangguan Bipolar Diderita Ariel Tatum dan Lesty Kejora, Ini Tindakan Paling Ekstrem

3. Kelainan-kelainan kronis

Penyakit elainan tidur, seperti tidur apnea, penyakit diabetes, sakit ginjal, artritis, atau penyakit yang mendadak seringkali menyebabkan kesulitan tidur.

4. Efek samping pengobatan

Pengobatan untuk suatu penyakit juga terkadang dapat menjadi penyebab insomnia.

5. Pola makan yang buruk

Mengonsumsi makanan berserat sesaat sebelum pergi tidur bisa menyulitkan tidur nyenyak.

Baca juga: Pusing, Sakit kepala, Kejang-kejang? Waspada Bisa Saja Gejala Penyakit Kanker Kelenjar Getah Bening

6. Pengaruh kafein, nikotin, dan alkohol

Kafein dan nikotin adalah zat stimulan. Sementara, alkohol dapat mengacaukan pola tidur.

7. Kurang olahraga

Kurang olahraga juga bisa menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.

Insomnia kronis lebih kompleks lagi dan seringkali diakibatkan faktor gabungan, termasuk yang mendasari fisik atau penyakit mental.

Bagaimanapun, insomnia kronis bisa juga karena faktor perilaku, termasuk penyalahgunaan kafein, alkohol, atau obat-obatan terlarang.

Baca juga: Sakit Kepala Berkepanjangan Gejala Penyakit Apa?5 Penyebabnya Diantaranya Rebound Headache Migrain

Gejala insomnia

Pasien insomnia pada umumnya dimulai dengan munsulnya gejala-gejala, sebagai berikut:

Kesulitan jatuh tertidur atau sulit tidur nyenyak. Keadaan ini bisa berlangsung sepanjang malam dan dalam tempo berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan lebih
Merasa lelah saat bangun tidur dan tidak merasakan kesegaran. Seseorang yang mengalami insomnia seringkali merasa tidak pernah tidur sama sekali
Sakit kepala di pagi hari. Ini sering disebur “efek mabuk”, padahal orang tersebut tidak baru minum-minuman berakohol pada malam harinya
Kesulitan berkonsentrasi
Mudah marah
Mata memerah
Mengantuk di siang hari
Dampak insomnia

Baca juga: Khasiat Jahe Merah untuk Kesehatan, Bisa Naikkan Imunitas Tubuh Lawan Serangan Covid-19 

Insomnia bisa memberi sedikit atau banyak dampak pada kualitas hidup, produktivitas, hingga keselamatan seseorang.

Pada kondisi yang parah, dampak insomnia bisa meliputi:

Lebih mudah menderita depresi
Kurang tidur dapat memberi kontribusi pada timbulnya suatu penyakit, termasuk penyakit jantung
Damak mengantuk atau ketiduran di siang hari dapat mengancam keselamatan kerja, termasuk mengemudi kendaraan
Kehilangan banyak waktu pekerjaan
Tidur malam yang buruk dapat menurunkan kemampuan dalam memenuhi tugas harian serta kurang menikmati aktivitas hidup
Cara mengobati insomnia

Baca juga: YUK RAJIN Konsumsi Buah Pepaya, INI 7 Manfaat Makan Pepaya Bagi Kesehatan INFO

Penyembuhan insomnia bisa berbeda-beda caranya. Hal ini tergantung pada seberapa serius gejala yang dialami.

Insomnia ringan atau seberntar-sebentar, kiranya tidak memerlukan pengobatan berarti karena peristiwanya akan berlalu kurang dari sehari.

Seseorang dengan masalah tersebut mungkin hanya perlu mengubah jadwal tidur atau bangun sehingga kembali ke keadaan normal.

Usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia ringan, di antaranya:

Baca juga: Disebut Buah Super, Alpukat Miliki 10 Manfaat untuk Kesehatan, Apa Saja?

Menjalani ritual tidur yang sehat, yakni melakukan aktivitas yang bisa membawa kondisi rileks pada tubuh
Melakukan hubungan seks sebelum tidur
Teknik relaksasai
Berjemur di pagi hari untuk menyetel ulang jam biologis tubuh

Sedangkan imsomnia kronis bisa diatasi dengan konsumsi obat-obatan. Untuk memperoleh obat yang tepat, termasuk cara penanganan lainnya, Anda sebaiknya berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.

Berita gejala penyakit lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Insomnia: Gejala, Penyebab, Dampak dan Cara Mengobati" Editor : Irawan Sapto Adhi

Sumber: Info Komputer
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved