Virus corona

Kematian Akibat Corona Melonjak, 68 Orang di Indonesia Meninggal Dunia Tiap Satu Jam 

Kematian akibat corona melonjak, 68 Orang di Indonesia Meninggal Dunia tiap satu jam 

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Petugas saat melakukan pemulasaraan jenasah pasien covid-19 di RSU Aeramo, Rabu 28 Juli 2021.Kematian Akibat Corona Melonjak, 68 Orang di Indonesia Meninggal Dunia Tiap Satu Jam  

Kematian Akibat Corona Melonjak, 68 Orang di Indonesia Meninggal Dunia Tiap Satu Jam 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Meski secara keseluruhan Kasus positif covid-19 di Indonesia menujukan trend menurun, namun kasus kematian akibat corona masih sangat tinggi.

Bahkan data terbaru menunjukkan kematian akibat corona melonjak, 68 orang di Indonesia Meninggal Dunia tiap satu jam.

Dan, dalam 15 hari dari periode 21 Juli sampai 4 Agustus 2021, kematian menembus 100.000 orang. 

Jumlah tersebut naik berkali-kali lipat. Data kematian hingga Rabu (4/8/2021) lalu, kasus kematian akibat virus corona di Indonesia sudah menembus angka 100 ribu jiwa.

Baca juga: Mahasiswa Terdampak Pandemi Covid-19 Terima Bantuan Rp 2,4 Juta

Total, hingga kemarin jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Tanah Air mencapai 102.375 jiwa.

Juru bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengaku bahwa meski keterisian tempat tidur (BOR) isolasi dan ICU di sejumlah RS sudah menurun jauh, namun tren kasus kematian masih tinggi.

Karena itu menurutnya penerapan PPKM harus terus konsisten khususnya dalam hal testing dan tracing.

"Positivity rate kita juga turun dari yang mendekati 40 persen sekarang 20 persen-an. Memang perlu upaya untuk di bawah 5 persen, tapi kita lihat saat ini di Wisma Atlet, RS, relatif tidak banyak pasiennya seperti sebelumnya," kata Nadia di YouTube Lawan COVID-19, Kamis (5/8/2021).

"Testing pun meningkat yang tadinya hanya 2/1000 sekarang 4/1000. Tapi walau kita lihat tren yang baik dari PPKM Darurat dan Level, kita tetep harus konsisten terutama testing. Karena kita lihat kasus kematian masih cukup tinggi," imbuh dia.

Baca juga: Dua Hari, 18 Pasien Covid-19 di Kota Kupang Meninggal Dunia

Nadia mengungkapkan, menurut data terbaru sebagian besar kasus kematian akibat COVID-19 datang ke RS atau puskesmas dalam kondisi berat atau kritis.

Itu sebabnya Nadia mengatakan deteksi dini melalui testing sangat penting. Supaya lebih banyak kasus bisa cepat tertangani dan tak sampai wafat di tengah gelombang varian Delta ini.

"Kita tahu varian Delta selain cepat menular dalam waktu singkat bisa menularkan orang banyak, terakhir memiliki risiko meningkatkan keparahan penyakit," terang Nadia.

"Untuk itu, kita dorong masyarakat untuk testing. Jangan takut ditesting, karena dengan testing kita bisa mengendalikan laju penularan dan PPKM ada relaksasi," tambah dia.

Jumlah angka kematian itu belakangan berakselerasi semakin cepat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved