Berita Pemprov NTT
SMA Negeri 2 Nekamese Kabupaten Kupang Diproyeksikan Jadi Sekolah Model
semi permanen berukuran 12 meter x 6 meter digunakan untuk ruang kepala sekolah, ruang guru dan ruang administrasi.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Karena itu, mewakili seluruh guru, siswa dan orang tua, Alexander menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas dukungan pemerintah yang hadir dan mengunjungi sekolah itu.
Kedatangan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka safari restorasi pendidikan menjadi angin segar dan spirit baru bagi semua komponen sekolah.
Baca juga: Meninggal Di Kupang Akibat Covid-19, Bupati Sunur Dimakamkan di Lembata, Ini Penjelasan Pemprov NTT
"Kami semua meminta terimakasih kepada pak Kadis yang mengunjungi sekolah kami. Kami berharap ada dukungan dari Dinas (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT) untuk masa depan sekolah ini," ujar Alexander saat memberi sambutan di halaman sekolah.
Pada tempat yang sama, Ketua Komite SMA Negeri 2 Nekamese, Nahor Manak juga meminta dukungan Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan NTT untuk sekolah itu.
Nahor mengaku, pasca badai Seroja yang menghancurkan dua bangunan sekolah, orang tua - dengan koordinasi bersama kepala sekolah, sedang mengupayakan membangun bangunan darurat untuk dimanfaatkan sebagai ruang kelas.
Nahor mengaku, pendidikan dan masa depan anak anak mereka menjadi hal yang diprioritaskan para orang tua yang tergabung dalam komite sekolah.
"Kami sedang berusaha membangun bangunan darurat untuk sekolah. Yang terpenting adalah proses belajar anak anak kami harapkan berjalan baik," kata Nahor.
Baca juga: Pemprov NTT Kembali Berlakukan Tax Amnesty
Sikri Adaya Mau (17) yang mewakili seluruh siswa juga menaruh harapan yang sama kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT.
Ia berharap pemerintah memperhatikan dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah itu, termasuk membangun gedung sekolah yang komprehensif untuk proses belajar mengajar.
Pasalnya, sebagai anak anak yang memiliki cita cita membangun kampung halaman, Sikri mengakui hanya bisa diwujudkan melalui pendidikan yang baik.
Kepada Kadis Linus Lusi, siswi Kelas 12 IPA/1 itu berkisah soal kesulitan mereka ketika harus sekolah saat musim hujan, sementara ruang kelas mereka terbatas.
Namun demikian, ia berjanji mewakili seluruh siswa untuk tetap komitmen dan semangat menyelesaikan pendidikan di tempat itu.
Baca juga: Pemprov NTT Kembali Berlakukan Tax Amnesty
"Kesusahan kami saat belajar adalah kesusahan waktu dan kekurangan gedung dan fasilitas kami di sekolah yang sangat terbatas. Tapi kami semua siswa siswi tetap semangat untuk belajar di tempat ini meskipun tempatnya sederhana tapi kami semangat menuntut pendidikan," ujar Sikri.
Mewakili seluruh siswa, Sikri juga menyampaikan keyakinan untuk kembali membangun sekolah itu suatu saat nanti
. "Kami akan tetap rajin belajar, karena kami yakin suatu saat bantu kami anak anak akan kembali untuk membangun tempat ini," pungkas dia.