Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 2 Agustus 2021: Kamu Harus Memberi

Berita ini menjadi heboh karena orang Indonesia bahkan orang Palembang sendiri tidak mengenal siapa itu Akidi Tio dan keluarganya.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD. Frid Tnopo 

Para murid beralasan dengan mengatakan, “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ekor ikan”.

Dapat dibayangkan, memang keberatan para murid itu cukup beralasan, tidak mungkin jumlah yang sekian bisa mencukupi untuk memberi makan kepada lima ribu orang.

Tetapi Yesus mengatakan, “Bawalah kemari kepada-Ku”. Akhirnya orang sebanyak itu dapat makan bahkan sampai sisa 12 bakul penuh.

Memberi yang tak pernah akan kekurangan adalah memberi tanpa alasan. Memberi yang tak akan pernah kering nilainya adalah memberi tanpa syarat.

Kita sering tidak mau memberi karena takut kalau-kalau tak cukup bagi kebutuhan kita. Kita sering enggan memberi karena kita merasa orang lain lebih besar nilai pemberiannya dari kita.

Atau lebih buruk lagi kita mau memberi tetapi dengan syarat perlu wartawan untuk memberitakannya agar kita mendapatkan kredit point dari tindakan itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 31 Juli 2021: AMDG: Ad Maiorem Dei Gloriam: Untuk Kemuliaan Nama Tuhan

Di masa pandemi Covid-19 yang membuat segala segi kehidupan begitu rumit, tindakan memberi atau bersedekah atau berderma adalah sesuatu yang saya bayangkan sulit untuk dilaksanakan. Karena semua orang pasti terdampak buruk kehidupan ekonominya.

Tetapi nyatanya, ada keluarga Akidi Tio dan orang-orang lain yang masih punya kepekaan yang tinggi untuk rela memberi meski dalam situasi yang sesulit sekarang.

Dari cerita tentang keluarga Akidi Tio dan Kisah Injil hari ini, kita semua hendaknya terinspirasi untuk bisa memberi dan berbagi dengan orang lain, tidak harus dalam jumlah besar supaya kedengaran fantastis, cukuplah sesuai dengan kemampuan kita asalkan kita iklas untuk berbagi.

Pandemi Covid-19 ini membutuhkan lebih banyak belas kasihan dan saling memberi bukannya berlindung di balik ketakutan yang berlebihan lantas diam-diam memupuk individualisme.

Jika memang kita masih merasa tidak cukup untuk berbagi ingatlah kata-kata Tuhan kepada murid-murid-Nya, “Bawalah itu kepada-Ku.” Amin.*

Renungan harian lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved