Berita Ende
Erik Rede Beberkan Kondisi Moni Ende Akibat Banjir dan Longsor, Koordinasi Turunkan Alat Berat
untuk ambruknya gedung sekolah, akan dikomunikasikan ke tingkat pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Erik Rede Beberkan Kondisi Moni Ende Akibat Banjir dan Longsor, Koordinasi Turunkan Alat Berat
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM, ENDE - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ende, Erikos Emanuel Rede atau Erik Rede prihatin dengan kejadian banjir dan longsor yang melanda wilayah Moni, Kecamatan Kelimutu, Minggu 1 Agustus 2021.
Erik mengaku mengikuti perkembangan pasca banjir dan longsor dan sempat berkomunikasi dengan warga yang terdampak.
Dia mengaku tengah membangun komunikasi dengan Bupati Ende Djafar Achmad dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penanganan di Moni.
Erik menyebut, selain gedung SMKN 7, ada dua unit rumah warga juga ambruk akibat diterjang banjir dan longsor.
Tidak hanya itu, kata Erik, para petani juga terdampak. Pasalnya material longsor menutup irigasi ke persawahan yang luasnya bisa mencapai 50 hektare.
Baca juga: Shanti Peni Sedih Sekolahnya di Ende Ambruk, Belum Ada Respon BPBD Guru dan Murid Kerja Bakti
Selain itu, akses transportasi terhambat Ende - Maumere juga terhambat, akibat badan jalan dilalui banjir bersamaan dengan material longsor berupa bebatuan.
"Perlu kirim alat berat ke sana untuk tangani," tegas Erik. Menurutnya, kondisi akibat banjir dan longsor parah sehingga tidak bisa ditangani secara manual.
Menurutnya, untuk ambruknya gedung sekolah, akan dikomunikasikan ke tingkat pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Langkah antisipasi longsor dan banjir, kata Erik, ke depan perlu dibangun tembok penahan tanah di belakang SMKN 7. Dia tegaskan hal ini perlu mengingat SMKN 7 letaknya dekat kaki bukit.