NTT Terkini
Panen Tomat Desa Besmarak: dari Ketahanan Pangan Menuju Implementasi OVOP
Pengolahan buah tomat menjadi prooduk saos, diakui Kades Petrus, untuk menjawab tantangan pemerintah provinsi.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tomat dari Desa Besmarak Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang NTT kini menjadi salah satu komoditi unggulan yang siap bersaing dengan komoditi serupa dari daerah lain.
Pemerintah Desa Besmarak melalui Program Ketahanan Pangan Desa Tematik Tomat telah menganggarkan 20 persen dana desa untuk budidaya komoditi unggulan itu.
Pada panen perdana tomat yang berlangsung Jumat (12/9/2025) kemarin, diperoleh hasil produksi hingga 612 kilogram.
Kepala Desa Besmarak, Pertus Timate mengatakan pemerintah desa menganggarkan dana sebesar Rp 182.815.000 untuk budidaya tomat desa. Dana itu bersumber dari 20 persen dana desan untuk program ketahanan pangan desa.
Panen tersebut, kata dia, merupakan panen pertama pada lahan seluas 11 hektar dari total 18 hektar yang dikembangkan pemerintah bersama masyarkat desa.
Baca juga: Bank NTT Gelar Kegiatan Penyerahan Bingkisan Natal di Desa Besmarak
Dia menyebut, Desa Besmarak memilih tematik tomat karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai menggunakan sistem irigasi tetes.
Kades Petrus mengatakan, selain dijual, hasil panen tomat juga dikelola menjadi saos tomat oleh UMKM Nenobesi Subur. Saat ini, Desa Besmarak telah memiliki dua produk unggulan desa yakni Saos Tomat BestMark dan Bubuk Cabe BestMark.
Pengolahan buah tomat menjadi prooduk saos, diakui Kades Petrus, untuk menjawab tantangan pemerintah provinsi agar seetiap desa memiliki produk unggulan desa sebagimana Program Unggulan Gubernur NTT dan Wagub yakni One Village One Product (OVOP).
Ketua TPK Ketahanan Pangan Desa Besmarak Zakarias Nenobesi menambahkan, adapun lahan yang disiapkan untuk budidaya terdiri dari 54 lahan. Untuk tahap pertama, diolah sebanyak 18 lahan dengan luas 11 Ha.
Sisanya, akan diolah pada tahap kedua, mulai dari pembersihan lahan, instalasi irigasi tetes dan hingga pengadaan bibit tomat dan penanaman.
Sementara itu, Pendamping Desa di Kecamatan Nekamese, Yustinus Hoba Lejap yang juga bertindak selaku koordinator kecamatan menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ketahanan pangan yang bersumber dari 20 persen Dana Desa tahun 2025 dengan budidaya tomat.
"Ini merupakan praktek cerdas dalam pengelolaan Dana Desa. Praktek cerdas ini bisa dipraktekkan juga di desa yang lain," kata dia kepada POS-KUPANG.COM, Senin (15/9/2025).
Adapun dia menyebut bahwa Desa Besmarak merupakan salah satu desa yang menjadi Pilot Project Satu Desa Satu Product Unggulan (OVOP) yang merupakan salah satu Program Unggulan Gubernur NTT. (*)
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.