Mahasiswa Indonesia Ini Punya Peran Besar dalam Uji Klinis Vaksin AstraZeneca di London Ini Sosoknya
Indra Rudiansyah, mahasiswa Indonesia yang sedang kulian di London-Inggris, ternyata ikut memberikan kontribusi dalam pembuatan vaksin AstraZeneca.
POS-KUPANG.COM – Indra Rudiansyah, mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di London-Inggris, ternyata ikut memberikan kontribusi dalam pembuatan vaksin AstraZeneca.
Indra menjadi salah satu sosok yang terlibat dalam uji klinis vaksin tersebut yang kini digunakan di Indonesia.
Vaksin AstraZeneca itu memang dibeli oleh pemerintah Indonesia untuk digunakan dalam melawan virus corona.
Vaksin yang dibeli selanjutnya disuntikkan kepada seluruh masyarakat sebagai antibodi dalam melawan penyebarluasan covid-19.
Baca juga: Tekan Sebaran Virus Covid-19, Kampus Politani Kupang Gelar Vaksinasi Dosis Kedua
Di tengah-tengah penggunaan vaksin AstraZeneca itulah tiba-tiba muncul nama Indra Rudiansyah sebagai salah satu sosok di balik terciptanya vaksin tersebut.
Kisah tentang keterlibatan Indra Rusdiansyah itu sesungguhnya menarik untuk dipergunjingan. Pasalnya didahului oleh hal yang tidak diduga sebelumnya.
Bahwa sebelum namanya disebut-sebut, ada sebuah momen dimana Sarah Gilbert mendapat standing ovation dari para penonton.
Saat itu, Sarah Gilbert Pemimpin Tim Pengembangan Vaksin Oxford atau AstraZeneca menghadiri kejuaraan tenis Wimbledon 2021.
Baca juga: Dampak Ambil Paksa Jenazah Covid di Kota Kupang, Dua Anggota Keluarga Tertular Virus Covid-19
Saat itulah Sarah Gilbert mendapat standing ovation dari para penonton yang menghadiri pertandingan akbar kejuaraan tenis Wimbledon tersebut.
Standing ovation itu sebagai apresiasi para penonton atas terciptanya vaksin AstraZeneca, sehingga pertandingan tenis akbar tersebut dapat diselenggarakan.
Dari situlah nama putra Indonesia, Indra Rudiansyah mulai muncul dan diketahui menjadi salah satu bagian dari tim penelitian Covid-19 yang dipimpin Sarah Gilbert.
Baca juga: Kenali Gejala Terinfeksi Virus Covid-19 Varian Delta, Termasuk Gejala Pada Anak, Mual hingga Diare
Siapakah Indra Rudiansyah?
Dilansir Kompas.com, Indra (29) merupakan mahasiswa Universitas Oxford yang tergabung dalam tim Jenner Institute yang dipimpin ilmuwan Inggris, Profesor Sarah Gilbert.
Tim Jenner Institute dan Oxford Vaccine Group bekerja sama menguji coba vaksin virus corona di Pusat Vaksin Oxford sejak 20 Januari 2020.
Kepada Antara London, Indra mengaku bahwa sebenarnya vaksin corona bukan penelitian utamanya untuk thesis.
Untuk kepentingan thesis dalam studinya tersebut, ia fokus meneliti vaksin malaria.
Baca juga: Lonjakan Kasus Virus Covid-19, Kapolda NTT Sidak 4 Rumah Sakit di Kota Kupang, Begini Suasananya
Namun, dia mengaku bisa terlibat sebagai tum uji klinis atas vaksin covid-19 AstraZeneca yang kini digunakan di Tanah Air.
Indra Rudiansyah juga ikut berbangga karena bergabung dalam tim uji klinis vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Kepada Antara di London, Indra Rudiansyah lalu mengisahkan sekilas tentang keterlibatannya dalam tim tersebut.
Diceritakan bahwa ia bergabung dalam tim karena saat itu lab kekurangan tenaga sumber daya manusia.
Baca juga: Cegah Virus Covid-19 Polres Malaka Keluarkan Surat Imbauan, Begini Imbaunnya
Atas dasar itu, pemimpin penelitian kemudian membuka kesempatan bagi mahasiswa yang ingin membantu pelaksanaan uji klinis tersebut.
Saat itu, kenang Indra Rudiansyah, kasus Covid-19 mulai menyebar di Inggris, sehingga semua aktivitas perkuliahan ditutup kecuali penelitian terkait virus corona.
Bersama tim itulah, Indra mulai bertugas menguji antibody response dari para relawan yang sudah divaksinasi.
Menurut laporan Kompas.com Reporter on Location, Indra menilai proses pengembangan vaksin AstraZeneca termasuk sangat cepat.
Baca juga: Gejala Terinfeksi Virus Covid-19 Varian Delta Termasuk pada Anak, Demam hingga Diare
Ini karena hasil data uji preklinis dan inisial data untuk safety serta imunogenitas di manusia dapat dihasilkan dalam enam bulan.
"Biasanya untuk vaksin baru paling tidak memerlukan waktu lima tahun hingga tahapan ini," ujar Indra.
Menurut laman Linkedinnya, Indra saat ini tengah menjalani studi S3 Clinical Medicine di Universitas Oxford.
Sebelumnya, pria asal Bandung ini lulus dari S1 Mikrobiologi ITB pada 2013.
Lalu melanjutkan pendidikan S2 Bioteknologi ITB dengan Fast Track Program dan lulus pada 2014.
Baca juga: 24 Tenaga Kesehatan di RSUD Larantuka Terpapar Virus Covid-19, Total 361 Kasus
Selama bekerja menjadi tim uji klinis vaksin AstraZeneca, Indra mengaku harus bekerja secara dinamis, sigap, dan cepat.
Saat dihubungi Kompas.com pada 17 Januari 2021 lalu, Indra berpesan kepada warga Indonesia terkait vaksinasi yang tengah berjalan.
"Jadi, sebenarnya vaksin yang ada sekarang ini (dan sudah mulai diberikan pada masyarakat) kan bisa dikatakan sebagai emergency used ya sehingga clinical trial itu masih terus berjalan," kata Indra.
Indra juga mengimbau agar mereka yang bisa bekerja secara Work From Home (WFH) bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk memperkecil kemungkinan terpapar Covid-19.
Baca juga: Perjuangan Nakes di RSUD Larantuka, Kekurangan APD Hingga Rela Terpapar Virus Covid-19
"Jadi, sebisa mungkin jangan egois ingin keluar rumah dengan alasan bosan atau ingin hiburan," jelasnya.
Menurut laporan Reuters pada 21 Juli 2021 dari studi terbaru yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, dua dosis vaksin AstraZeneca efektif melawan varian Delta yang menjadi salah satu penyebab lonjakan Covid-19 di Indonesia.
Studi mengatakan, dua dosis vaksin AstraZeneca 67% efektif terhadap varian Delta, naik dari 60% yang dilaporkan semula.
Selain itu 74,5% efektif terhadap varian Alpha, dibandingkan dengan perkiraan awal yakni hanya 66%.
Baca juga: Ingat Wuhan? Begini Kondisi Kota di China Sumber Virus Covid 19 Dulu, Bikin Syok Berubah Drastis
Erick Thohir Sangat Bangga
Menteri BUMN, Erick Thohir, turut bangga dengan pencapaian Indra Rudiansyah.
Indra merupakan mahasiswa asal Indonesia yang menjadi tim uji klinis dalam pengembangan vaksin AstraZeneca.
"Yang membuat saya makin bangga, Indra merupakan Karyawan Bio Farma, yang sedang menyelesaikan S3 Program Clinical Medicine, University of Oxford," tulis Erick dalam unggahan Instagramnya.
Erick mengaku sempat bertemu dengan Indra saat kunjungan kerja ke London, Inggris pada Oktober 2020.
Baca juga: Kronologi Keluarga Anang Terjangkit Virus Covid-19, Terungkap Sosok ini Diduga Bawa Virus ke Rumah
Selain Indra, Erick juga bertemu mahasiswa asal Indonesia lain yakni Bagus Putra Muljadi yang menjadi Assistant Professor, Chemical & Environment Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Nottingham.
Menteri BUMN ini mengatakan bahwa banyak generasi muda yang luar biasa.
Dia berharap akan muncul sosok seperti Indra yang dapat memberikan kontribusi besar untuk bangsa.
Berita Lain Terkait Virus Covid-19
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Indra Rudiansyah, Mahasiswa Indonesia di Balik Terciptanya Vaksin AstraZeneca
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/indra-rudiansyah-di-london-inggris.jpg)