Mahasiswa Indonesia Ini Punya Peran Besar dalam Uji Klinis Vaksin AstraZeneca di London Ini Sosoknya
Indra Rudiansyah, mahasiswa Indonesia yang sedang kulian di London-Inggris, ternyata ikut memberikan kontribusi dalam pembuatan vaksin AstraZeneca.
Untuk kepentingan thesis dalam studinya tersebut, ia fokus meneliti vaksin malaria.
Baca juga: Lonjakan Kasus Virus Covid-19, Kapolda NTT Sidak 4 Rumah Sakit di Kota Kupang, Begini Suasananya
Namun, dia mengaku bisa terlibat sebagai tum uji klinis atas vaksin covid-19 AstraZeneca yang kini digunakan di Tanah Air.
Indra Rudiansyah juga ikut berbangga karena bergabung dalam tim uji klinis vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Kepada Antara di London, Indra Rudiansyah lalu mengisahkan sekilas tentang keterlibatannya dalam tim tersebut.
Diceritakan bahwa ia bergabung dalam tim karena saat itu lab kekurangan tenaga sumber daya manusia.
Baca juga: Cegah Virus Covid-19 Polres Malaka Keluarkan Surat Imbauan, Begini Imbaunnya
Atas dasar itu, pemimpin penelitian kemudian membuka kesempatan bagi mahasiswa yang ingin membantu pelaksanaan uji klinis tersebut.
Saat itu, kenang Indra Rudiansyah, kasus Covid-19 mulai menyebar di Inggris, sehingga semua aktivitas perkuliahan ditutup kecuali penelitian terkait virus corona.
Bersama tim itulah, Indra mulai bertugas menguji antibody response dari para relawan yang sudah divaksinasi.
Menurut laporan Kompas.com Reporter on Location, Indra menilai proses pengembangan vaksin AstraZeneca termasuk sangat cepat.
Baca juga: Gejala Terinfeksi Virus Covid-19 Varian Delta Termasuk pada Anak, Demam hingga Diare
Ini karena hasil data uji preklinis dan inisial data untuk safety serta imunogenitas di manusia dapat dihasilkan dalam enam bulan.
"Biasanya untuk vaksin baru paling tidak memerlukan waktu lima tahun hingga tahapan ini," ujar Indra.
Menurut laman Linkedinnya, Indra saat ini tengah menjalani studi S3 Clinical Medicine di Universitas Oxford.
Sebelumnya, pria asal Bandung ini lulus dari S1 Mikrobiologi ITB pada 2013.
Lalu melanjutkan pendidikan S2 Bioteknologi ITB dengan Fast Track Program dan lulus pada 2014.
Baca juga: 24 Tenaga Kesehatan di RSUD Larantuka Terpapar Virus Covid-19, Total 361 Kasus
Selama bekerja menjadi tim uji klinis vaksin AstraZeneca, Indra mengaku harus bekerja secara dinamis, sigap, dan cepat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/indra-rudiansyah-di-london-inggris.jpg)