Virus corona
Setelah Covid-19 Varian Delta Muncul Varian Delta Plus, Ganas Mana? Simak Penjelasan Ahli
Setelah Covid-19 Varian Delta kini muncul Varian Delta Plus, ganas mana? Simak Penjelasan Ahli
Vaksin yang ada efektif melawan Delta, tetapi hanya jika orang tersebut telah divaksinasi penuh.
Karena sangat berhati-hati, Organisasi Kesehatan Dunia bahkan mendesak orang yang divaksinasi penuh untuk tetap memakai masker.
Baca juga: 31 Warga NTT Positif Covid-19 Varian Delta, Kota Kupang Terbanyak, 4 Positif Covid-19 Varian Inggris

Ilustrasi virus corona (Freepik)
"Setelah Anda divaksinasi sepenuhnya, teruslah bermain aman karena Anda bisa berakhir sebagai bagian dari rantai penularan."
"Anda mungkin tidak sepenuhnya terlindungi. Terkadang vaksin tidak bekerja," kata Bruce Aylward, penasihat senior WHO, pada konferensi pers pekan lalu.
Apakah Delta Plus termasuk Variant of Concern (VOC)?
Ketika suatu varian menjadi sering dan menunjukkan ciri-ciri yang mengkhawatirkan, otoritas kesehatan masyarakat memulai penyelidikan formal, menetapkannya sebagai Variant Under Investigation (VUI).
Jika ditemukan lebih menular, lebih resisten terhadap antibodi, atau menyebabkan penyakit yang lebih parah, varian itu kemudian disebut VOC.
Baca juga: Setelah Covid-19 Varian Delta Masuk Bikin Babak Belur,Indonesia Kecolongan Lagi Wabah Mematikan ini
Konsorsium Genomic SARS-CoV-2 India (INSACOG), jaringan laboratorium dan lembaga pemerintah di seluruh negara yang memantau variasi dalam kode genetik virus corona, sebenarnya mengklasifikasikan Delta Plus sebagai Variant of Interest (VOI), bukan VOC, kata ahli virologi Shahid Jameel, pemimpin kelompok penasihat ilmiah INSACOG.
Tetapi, menurut Jameel, mutasi baru tidak akan membuat Delta Plus kurang menular daripada Delta, atau mengurangi kemampuan virus untuk lolos dari respons imun.
"Makanya tidak ada salahnya jika Delta Plus juga disebut sebagai Variant of Concern," ujarnya.
Kini setidaknya ada dua versi varian Delta Plus yang perlahan menyebar ke seluruh dunia.
Varian telah terdeteksi di Kanada, Jerman, Rusia, Swiss, Polandia, Portugal, Nepal, Jepang, Inggris, dan AS.
Versi yang lebih umum secara internasional disebut "AY.1", sedangkan "AY.2" sebagian besar terdeteksi 150 kali di AS.
Vaksin yang ada saat ini masih bekerja melawan varian Delta asli tetapi kurang efektif.