Risma Meradang Temukan Dana Bansos Disunat Rp 50 Ribu di Tangerang: Ini Kelewatan, Maunya Apa Sih?

Emosi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini semakin tak terbendung. Ia marah mendapati fakta ada yang sunat dana bansos.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com/Lusius Genik
Menteri Sosial Tri Rismaharini 

POS-KUPANG.COM – Emosi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini semakin tak terbendung. Ia marah mendapati fakta ada yang sunat dana bansos.

Amarah Risma itu memuncak ketika mendapati bukti adanya dugaan pemotongan dana bansos untuk masyarakat.

Kenyataan itu ia temukan langsung di lapangan saat mendapat keluhan warga tentang adanya potongan dana bansos itu.

Awalnya, mantan Wali Kota Surabaya itu melakukan sidak penyaluran bantuan sosial (bansos) Covid-19 di Kota Tangerang, Rabu 28 Juli 2021 siang..

Baca juga: Buntut Marah Menteri Sosial Tri Rismaharini PDIP Cabut Dukungan Kepada Bupati Alor

Di tengah-tengah kunjungannya itu, Risma menemukan dugaan penyunatan bantuan kepada warga.

Seakan tak mampu menahan emosi, Risma pun marah. Amarahnya meledak-ledak langsung di hadapan warga setempat.

Apa yang dilakukannya itu merupakan peristiwa yang kesekian kalinya setelah kasus serupa pernah terjadi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Dalam sidak ke Tangerang itu, Risma menemukan nilai nominal yang disunat dari bansos berbeda dengan yang di Tuban.

Baca juga: Viral Video Bupati Alor Marah Menteri Sosial , Ketua DPRD Alor : Bupati Hoax, Rakyat Alor Malu  

Di Kota Tangerang, penerima bansos disunat Rp 50.000, sementara di Tuban hanya menerima jatah dua bulan dari 3 bulan yang harusnya diterima.

Untuk kasus penyunatan bansos Covid-19 di Kota Tangerang ini, lokasinya di Karang Tengah, Banten.

Dalam sidak ini, Risma tidak didampingi oleh Wali Kota Tangerang dan langsung menemui warga.

Risma merasa geram karena mendapati pendamping wilayah yang diduga memotong dana penerima bansos sebesar Rp 50.000.

Baca juga: Tak Hanya Marah, Bupati Amon Juga Disebut Ancam Menteri Sosial Tri Rismaharini

Warga seharusnya menerima Rp 600.000 karena diakumulasi, yaitu bulan Mei dan Juni serta beras 10 kilogram.

Akibat ada pemotongan, warga hanya menerima bansos tunai Rp 550.000.

“Ini benar kelewatan. Maunya apa sih? Uang untuk rakyat kok dipotong lagi,” kata Risma dengan nada geram.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved