Berita Internasional
Pedro Castillo, Guru SD yang Berhasil Merebut Kursi Presiden Peru
Setelah proses pemilihan yang panjang dan menegangkan, Pedro Castillo telah dilantik sebagai presiden Peru.
Peru memiliki tingkat kematian per kapita Covid-19 tertinggi di dunia, dan krisis ekonomi telah mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan.
Dia berencana untuk meningkatkan pajak pertambangan untuk mendanai layanan publik, termasuk pendidikan dan kesehatan, yang kekurangannya diekspos oleh pandemi, dan untuk menciptakan satu juta pekerjaan baru dalam setahun.
Dia telah melunakkan beberapa posisinya yang lebih radikal, seperti proposal untuk menasionalisasi sektor ekonomi utama seperti pertambangan, minyak, pembangkit listrik tenaga air dan gas, dan berjanji untuk menghormati milik pribadi.
Salah satu janji utamanya adalah mengadakan referendum bagi majelis untuk menulis konstitusi baru, untuk menggantikan teks saat ini yang disahkan pada 1993 di bawah Alberto Fujimori. Castillo telah menyerukan sebuah dokumen yang "memiliki warna, bau dan rasa orang".
Namun, dia harus bersaing dengan Kongres yang terpecah-pecah, di mana proposal tersebut menghadapi perlawanan.
Baca juga: Joe Biden Pertahankan Keputusan untuk Mengakhiri Operasi Militer di Afghanistan
Castillo beragama Katolik dan sangat menentang pernikahan sesama jenis dan aborsi. Dia menikah dengan Lilia Paredes, yang juga seorang guru, dan mereka memiliki dua anak.
Keluarga itu baru pindah ke ibu kota, Lima, tak lama sebelum pelantikan Castillo, yang bertepatan dengan peringatan 200 tahun kemerdekaan Peru.
Dia mengatakan dia tidak keluar untuk memperkaya dirinya sendiri, bersumpah untuk hanya menarik gaji yang setara dengan apa yang dia bayar sebagai guru.
Sumber: bbc.com