Joe Biden Pertahankan Keputusan untuk Mengakhiri Operasi Militer di Afghanistan

Presiden AS Joe Biden mempertahankan keputusannya untuk menarik pasukan militer dari Afghanistan.

Editor: Agustinus Sape
bbc.com
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sudah final dengan keputusan untuk menarik pasukan AS dari Afganistan. 

Joe Biden Pertahankan Keputusan untuk Mengakhiri Operasi Militer di Afghanistan

POS-KUPANG.COM - Presiden AS Joe Biden mempertahankan keputusannya untuk menarik pasukan militer dari Afghanistan. Dia mengatakan bahwa operasi AS akan berakhir pada 31 Agustus 2021.

Presiden AS keempat yang mengawasi perang juga membela kecepatan penarikan AS, dengan mengatakan itu menyelamatkan nyawa.

Pidato Biden disampaikan ketika kelompok militan Taliban terus merebut wilayah di seluruh Afganistan.

Pasukan AS telah berperang di Afghanistan selama hampir 20 tahun, menyusul serangan teror 11 September 2001.

Baca juga: 1.000 Tentara Melarikan Diri ke Tajikistan, Sepertiga Afganistan Dikuasai Kelompok Taliban 

Awal tahun ini, Biden menetapkan tanggal 11 September 2021 untuk menarik semua pasukan AS.

Donald Trump telah setuju dengan Taliban untuk menarik pasukan AS pada Mei 2021, tetapi tenggat waktu itu didorong kembali oleh Biden setelah ia menjabat pada Januari.

Analisis Lyse Doucet

Sejak Senator dan Wakil Presiden, Joe Biden percaya AS harus keluar dari Afghanistan. Sekarang Joe Biden jadi presiden sekaligus Panglima Tertinggi.

Dia bersusah payah untuk mengatakan dukungan untuk Afghanistan tidak akan berhenti, tetapi bahkan lebih bersikeras bahwa, baik politisi Afghanistan maupn pasukan keamanan, memiliki kapasitas untuk mencegah pengambilalihan Taliban.

"Apakah mereka akan melakukannya?" Dia bertanya.

Baca juga: Bendera Taiwan Dihapus dari Twit Gedung Putih, Taipei Sampaikan Peringatan kepada Amerika Serikat 

Itulah yang diminta warga Afghanistan - berkali-kali - di tengah kekacauan dan perpecahan yang terus berlanjut di Kabul, dan kemajuan dramatis Taliban di distrik-distrik.

Penekanan Presiden pada berbicara untuk perempuan dan anak perempuan tidak terdengar di distrik-distrik yang sudah di bawah kendali Taliban di mana mereka tidak bersekolah.

Sebagai seorang presiden yang dikenal mempelajari semua skenario, dia menjelaskan bahwa "sangat tidak mungkin" akan ada pemerintahan yang bersatu, dan tidak banyak yang dapat dilakukan atau harus dilakukan AS, jika Kabul runtuh. Terserah orang Afghanistan - dan negara-negara tetangga.

Bulan lalu, Biden meyakinkan para pemimpin Afghanistan pada pertemuan Gedung Putih bahwa bantuan AS akan terus berlanjut.

Baca juga: AL Amerika Dapat Saingan Berat yang Menakutkan, Kapal Induk China Akan Dilengkapi Jet Tempur Siluman

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved