Tips Sehat
Apa Saja Gejala Penyakit Long Covid-19? Telinga Berdenging Jantung Berdetak Cepat dan Gejala Lainnya
Bagi sebagian orang, virus corona (Covid-19) dapat menyebabkan gejala yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi hilang.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, melaporkan bahwa beberapa orang yang menderita penyakit parah dengan Covid-19 bisa mengalami efek multiorgan atau kondisi autoimun dalam dalam waktu yang lebih lama dengan gejala yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah penyakit Covid-19.
Baca juga: Satu Keluarga Dengan Jambu Air, Bagaimana Manfaat Buah Jamblang Untuk Diabetes Ngompol Batuk Diare?
Efek multiorgan dapat memengaruhi sebagian besar sistem tubuh, termasuk fungsi jantung, paru-paru, ginjal, kulit, dan otak.
Kondisi autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menyerang sel-sel sehat di tubuh secara tidak sengaja, menyebabkan peradangan (pembengkakan yang menyakitkan) atau kerusakan jaringan di bagian tubuh yang terkena.
Meskipun sangat jarang, beberapa orang yang kebanyakan anak-anak bisa mengalami sindrom inflamasi multisistem selama atau segera setelah infeksi Covid-19.
Sindrom inflamasi multisistem adalah suatu kondisi di mana bagian tubuh yang berbeda dapat meradang.
Sindrom inflamasi multisistem bisa menyebabkan kondisi long covid jika seseorang terus mengalami efek multiorgan atau gejala lainnya.
Baca juga: Dada Rasa Panas, Gejala Penyakit Apa Yang Benar, Jantung Asam Lambung Atau Cedera Otot?
CDC mengungkapkan cara terbaik untuk mencegah kondisi long covid adalah dengan mendapatkan vaksinasi terhadap Covid-19 sesegera mungkin.
Vaksinasi Covid-19 direkomendasikan untuk semua orang berusia 12 tahun ke atas.
Meskipun beberapa orang dengan kondisi long covid dilaporkan mengalami perbaikan gejala setelah divaksinasi, penelitian masih diperlukan untuk menentukan efek vaksinasi pada kondisi pasca-covid.
Berita gejala penyakit lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "14 Gejala Long Covid yang Umum Terjadi",
Editor : Irawan Sapto Adhi