Berita Nasional
Kasus Covid-19 Jakarta Turun, Anies: Tapi Angkanya 2 Kali Lebih Tinggi dari Puncak Gelombang Pertama
Anies menyampaikan terdapat tren penurunan di beberapa parameter misalnya positivity rate DKI Jakarta yang semula sekitar 45 persen kini sudah berada
Bahkan 15 kali lebih tinggi daripada persyaratan yang diharuskan WHO.
Hal tersebut lantaran dirinya mengharapkan testing covid-19 yang tinggi dapat menjangkau lebih cepat mereka-mereka yang terpapar covid-19.
Soal Tren Penurunan
Baca juga: Sejak 1 Juli Hingga Sekarang,742 Pasien Covid-19 Sembuh dan 10 Meninggal Dunia, Ini Data Terbaru

Terkait tren penurunan kasus aktof covid-19 di DKI Jakarta, Anies juga menjelaskan hal tersebut tampak dari kondisi Rumah Sakit (RS) dan juga pemakamana protap covid-19.
Sebelumnya pemakaman protap covid-19 yang pernah mencapai lebih dari 350 pemakaman per hari, turun di bawah 200 pemakaman per hari.
Juga kondisi RS juga fasilitas kesehatan, di mana satu di antaranya tidak adanya antrean di ICU atau IGD.
"Kami terus berkeliling mendatangi RS, hingga Puskesmas, melihat langsung perkembangan di lapangan, kita juga memantau lewat CCTV."
Baca juga: Ini Total Pasien Covid-19 di Sumba Timur yang Meninggal Dunia, Ini Data Terbaru Penjelasan Bupati
"Tadi pagi saya mendatangi RSUD Budhi Asih kemudian Duren Sawit situasinya sudah jauh berbeda dibanding ketika kita datang di waktu-waktu sebelumnya, saat itu RS sangat penuh bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh banyak pasien yang antre," katanya lagi.
"Sekarang ini selasar-selasar IGD sudah kosong, pasien sudah bisa langsung masuk ke IGD, di dalam IGD-nya juga hanya beberapa orang pasien dan situasi ini terlihat di banyak rumah sakit di Jakarta," imbuhnya lagi.
Anies menjelaskan apabila antrean IGD sudah longgar, aliran pasien baru yang datang ke fasilitas kesehatan sudah berkurang tidak sebanyak pada beberapa minggu yang lalu.
Pihakanya juga berharap, nantinya yang keluar dari rumah sakit juga semakin banyak.
Baca juga: Meski Omset Menurun Akibat Pandemi Covid-19, Para Pengusaha di Ngada Dukung PPKM
"Yang masuk sedikit, karena itu beban RS menjadi berkurang."
Anies juga menyebut Pemprov DKI Jakrta sejak awal pandemi selalu transparan menyampaikan data apa adanya, tidak ditambah tidak dikurangi.
Selalu merujuk pada pendekatan ilmiah pada setiap kebijakan yang diambil dan selalu menyampaikan apa adanya.
"Kabar yang ada di Jakarta kita sampaikan tanpa dikurangi tanpa ditutup-tutupi karena kita percaya bahwa masyarakat di Jakarta menginginkan informasi yang benar, informasi yang bisa dipercaya dan kami pun yakin informasi yang benar informasi yang dipercaya ini yang akan membuat masyarakat bisa bertindak dengan benar bertindak dengan baik," pungkasnya.