Berita Sumba Timur
Jembatan Gantung Waturumbing Kiritana Sumba Timur Ambruk
Saat ini warga dari Kampung Lakokur yang hendak ke Waingapu atau ke Kantor Desa dan Pustu maupun anak sekolah harus menyeberang melalui sungai
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Jembatan Gantung Waturumbing Kiritana Sumba Timur Ambruk
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -- Jembatan gantung Waturumbing di Kampung Lakokur, Dusun III, Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur ambruk. Ambruknya jembatan ini akibat banjir bandang yang melanda wilayah itu tanggal 4-5 April 2021.
Hal ini disampaikan dua warga Kiritana, Frans Gaba Wangulangu dan Yonatan M. Telurama, Jumat 23 Juli 2021.
Menurut Frans Wangulangu, rusaknya jembatan gantung itu saat banjir bandang yang terjadi pada 4-5 April 2021 lalu.
"Saat banjir, jembatan gantung ini langsung rusak karena semua bahan jembatan terbawa banjir," kata Frans.
Baca juga: Antisipasi Varian Delta, Pemkab Sumba Timur Perketat PPKM di Tingkat Desa dan Kelurahan
Dijelaskan, jembatan itu sangat berguna bagi warga di Dusun III Kiritana, karena untuk ke fasilitas umum baik ke sekolah, Pustu, Kantor Desa maupun ke Waingapu harus menyeberang sungai.
"Tapi karena jembatan sudah rusak maka, saat ini kita sudah sulit ke Kantor Desa atau ke Waingapu," katanya.
Dikatakan, selain akses putus, anak sekolah juga tidak bisa ke sekolah untuk mengambil atau mengantar tugas.
"Jadi akses kita di Kampung Lakokur ini sudah susah setelah banjir itu. Banjir juga sempat merendam beberapa rumah di kampung kami," ujarnya.
Baca juga: Dinas PUPR Sumba Timur Latih P3A Kelurahan Lambanapu dan Malumbi
Warga lain, Yonatan M. Telurama mengatakan, sejak jembatan gantung itu rusak maka akses warga keluar masuk Kampung Lakokur mulai sulit.
"Kalau sekarang kami harus menyebrang lewat sungai karena jembatan gantung sudah rusak," kata Telurama.
Kepala Desa Kiritana, Jhonson Dena Tola mengatakan, jembatan gantung yang ada di Lakokur itu sudah digunakan kurang lebih dua tahun lalu.
"Namun, saat banjir bandang dan Badai Seroja itu jembatan rusak sehingga saat ini warga yang masuk keluar kampung harus masuk lewat sungai," kata Jhonson.
Baca juga: Ketua DPRD Sumba Timur Apresiasi Kodim dan Polres Gencar Lakukan Vaksinasi Covid-19
Jhonson mengharapkan pemerintah setempat bisa memperbaiki jembatan gantung tersebut.
POS-KUPANG.COM, akses warga setempat mulai terganggu setelah jembatan gantung ambruk.
Saat ini warga dari Kampung Lakokur yang hendak ke Waingapu atau ke Kantor Desa dan Pustu maupun anak sekolah harus menyeberang melalui sungai.
Mereka akan mengalami kesulitan ketika masuk musim hujan. Saat itu mereka tidak bisa ke mana-mana karena dihalangi banjir.(*)