Siap-Siap Sambut Idul Adha 1442 H, Tapi Pahami Dulu Ini, Mana yang Diutamakan Aqiqah Atau Berkurban?
Baik pemerintah pun PP Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha jatuh pada 20 Juli 2021. Dan, siap-siap menyambut Lebaran Haji yang tinggal sehari lagi
POS-KUPANG.COM - Baik pemerintah pun PP Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha jatuh pada 20 Juli 2021
Pemerintah menetapkan tanggal tersebut pada saat sidang isbat pada awal Dzulhijjah 1442 H, Sabtu, 10 Juli 2021.
Sedangkan PP Muhammadiyah telah menetapkannya sebelum pemerintah melaksanakan sidang tersebut.
Terlepas dari dua hal ini, sudah kita ketahui bahwa besok, Selasa 20 Juli 2021, merupakan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah.
Baca juga: Cara Mengolah Daging Kurban Agar Empuk, Simak Resep Sate Kambing Kecap Pedas spesial Idul Adha
Idul Adha biasa disebut juga sebagai Lebaran Haji. Idul Adha merupakan hari raya kurban.
Pada hari raya Idul Adha, umat muslim selain melakukan ibadah sunnah sholat Idul Adha 2021 secara berjamaah ataupun sendiri, umat muslim juga disunnahkan untuk melakukan kurban.
Nah, pemotongan hewan kurban dapat dilakukan pada hari raya Idul Adha hingga hari Tasyirik, yakni tanggal 10 -13 Dzulhijjah.
Lantas, muncul pertanyaan, bagaimana apabila seseorang ingin berkurban namun belum diaqiqah?
Baca juga: Jelang Idul Adha 2021, Ini Tips Cara Memotong Daging Kurban Agar Empuk Saat Dimasak
Berikut penjelasan ustaz Adi Hidayat terkait mana yang lebih diutamakan atau didahulukan antara aqiqah atau berkurban Idul Adha.
Dalam video YoutUbe ustaz Adi Hidayat, Tanya - Jawab Dzulhijjah SESI #5 - Berqurban atau Aqiqah dulu? ia menjelaskan hal yang amat mudah dipahami.
Disebutkan bahwa dari kedua hal itu, yang perlu didahulukan adalah aqiqah.
Ustaz Adi Hidayat berpegang kepada pemikiran sejumlah ulama Malikiah dan Syafi'iah.
Baca juga: Sholat Idul Adha Bisa Dilakukan Di Rumah Boleh Sendirian Atau Berjamaah, Ini Kaifiat Sholat 2 Rakaat
Ia mengawali dengan memberikan pengertian aqiqah dan kapan waktu melaksanakannya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan jika batas waktu aqiqah dibagi menjadi dua yakni batas waktu awal adalah 7 hari pertama setelah bayi lahir, dan bisa hari ke 14 atau kelipatannya (hari ke 21), atau pada batas waktu akhir atau ghulam yakni sebelum anak baligh/dewasa.
Jika batas akhirnya sudah terlewat maka sudah tidak berlaku hukum aqiqah.
Pria 35 tahun ini juga menuturkan jika Aqiqah dilakukan oleh orang tua untuk anaknya.
Baca juga: Jangan Puasa di Hari Tasyrik, Apalagi Pada Hari Istimewa Idul Adha, Ini Tanggal Yang Tak Dianjurkan
"Aqiqah itu ibadah yang ditunaikan untuk bisa dengan ibadah itu diharapkan menjadi pengarah kepada anak untuk tumbuh lebih baik di masa depan.
Karena itu ibadah ini ditujukan spesifik kepada anak, atau penebus anak sebelum dia dewasa" jelasnnya.
"Sedangkan kurban itu tidak spesifik ditujukan kepada anak, tapi lebih kepada jiwa atau diri yang bersifat umum, bukan spesifik dalam rentan usia. Bisa untuk anak-anak, orang dewasa, kakek, nenek, bahkan ini bisa diarahkan pada yang sudah wafat." tambahnya.
Mengacu pada pengertian tersebut, maka Aqiqah berbeda dengan kurban.
Baca juga: Tak Cuma Daging, Masakan Khas Idul Adha Segarnya Nanas Krispi Kayu Manis, Bagaimana Membuatnya?
"Dari sini dilihat kemudian oleh ulama Malikiyah, Syafiiah, dengan referensi yang saya sebutkan, karena sifatnya beda, beda jenis, tidak sama, maka mereka lebih memilih untuk memisahkan antara aqiqah dengan kurban, aqiqah sendiri, kurban sendiri.
Jadi kalo Anda ingin aqiqah niatkan aqiqah dengan ketentuan yang berlaku, kalo Anda ingin kurban maka silahkan niatkan untuk kurban." jelasnya.
"Kapan waktunya? Kalau ada waktu aqiqah (anak belum baligh), karena aqiqah itu waktunya terbatas sampai menjelang dewasa maka dalam konteks ini dahulukan aqiqah dulu." tambahnya.
Ia mengingatkan jika aqiqah waktunya terbatas dan ditujukan untuk anak dilakukan oleh orang tua.
Baca juga: Tanpa Puasa Tarwiyah, Bolehkah Hanya Puasa Arafah? Sehari Sebelum Idul Adha, Lafadz Niat Saat Sahur
Sedangkan kurban waktunya tidak terbatas dan bisa dilakukan oleh diri sendiri.
Kecuali Anda berniat untuk bersodaqoh untuk berniat menutup aqiqah yang sudah lalu, bukan ibadah aqiqahnya, tapi sodaqohnya yang Anda lakukan.
Maka itupun terpisah, lakukan sodaqoh di waktu yang lebih umum, dan dahulukan kurban di waktu yang bersamaan dengannya, yaitu waktu-waktu di awal Dzulhijjah, sampai dengan hari tasyriknya. " terangnya.
Baca juga: 35 Ucapan Selamat Idul Adha 2021 Bahasa Inggris Bahasa Indonesia, Cocok untuk Status FB, IG, WA
Pada bagian kesimpulan ustaz Adi Hidayat menegaskan jika seseorang memiliki rezeki berlebih bisa dipisahkan antara aqiqah dan kurban.
Hal ini lantaran dua hal tersebut adalah dua popok ibadah yang berbeda dan ketentuannya juga masing-masing.
Ia menganjurkan agar melakukan aqiqah terlebih dahulu sedangkan qurban bisa masuk di masa-masa berikutnya.
Berita Lain Terkait Idul Adha 1442 H
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Aqiqah atau Kurban, Mana yang Didahulukan? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Berikut Ini