Inilah Sosok Penemu Vaksin AstraZeneca, Prof Sarah Gilbert Dipuji Sekjen PBNU karena Tolak Royalti

Guru Besar Universitas Oxford Inggris ini hanya tersenyum saat para penonton tenis Wimbledon memberikan standing ovation sebagai penghormatan kepada d

Editor: Alfred Dama
Via Warta Kota
Prof Sarah Gilbert Penemu Vaksin AstraZeneca 

Dalam Quran, Surat Al Maidah ayat 32:

‎وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ
‎جَمِيعًا ۚ

"Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya."

Baca juga: Airlangga : Saya Berharap ITI-PII Membantu Pemerintah Buat Centra Vaksin di Kampus 

Maka barang siapa yang menyelamatkan jiwa seorang manusia, maka pada hakekatnya dia telah menyelamatkan seluruh unat manusia. Hari ini kita sinau, belajar tentang makna kemanusiaan yang jauh lebih berharga dari sekadar menumpuk kekayaan harta dunia.

Salam hormatku untuk Sarah Gilbert.

Jakarta, 18 Juli 2021
Pukul 22.30 WIB

Helmy Faishal Zaini
(Menjelang wuquf Arafah, disela-sela stay at home, masih dalam pemberlakuan PPKM)

Terimakasih untuk sedekah video ini, kiai @yusufmansurnew

Sarah Gilbert Minta Prioritas Bantu Negara Lain

Kemuliaan hati Sarah Gilbert tercermin dalam jawaban dia ketika meminta agar AstraZeneca juga segera dikirim untuk di negara-negara lain.

Dia memprioritaskan AstraZeneca untuk orang dewasa di negara miskin, daripada digunakan untuk anak-anak di Inggris.

Inews.co.uk memberitakan, asi anak-anak terhadap Covid-19 seharusnya tidak menjadi prioritas sementara pandemi masih berkecamuk di negara-negara miskin, Dame Sarah Gilbert percaya.

Regulator Inggris akan melaporkan kembali apakah anak di bawah 18 tahun harus mendapatkan suntikan dalam beberapa bulan mendatang. Anak-anak jarang sakit parah akibat virus corona, tetapi dapat tertular dan menularkannya ke orang yang lebih rentan.

Ditanya apakah dia akan mendukung asi massal anak-anak di Inggris, Dame Sarah berkata: “Saya pikir itu lebih dari prioritas untuk mendapatkan dosis ke negara lain yang belum dapat memasi.

"Karena di mana virus menyebar tanpa hambatan di negara-negara itu, di situlah Anda memiliki risiko yang sangat kuat dari munculnya varian baru dan varian itu akan menyebar ke seluruh dunia."

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved